Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Bakal Tingkatkan Defisit Fiskal untuk Topang Perekonomian

China akan memperkenalkan paket kebijakan fiskal tambahan dalam waktu dekat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk meningkatkan defisit anggaran.
Bendera China berkibar dengan latar belakang gedung bertingkat yang ada di Hongkong, China. Bloomberg/ Paul Yeung
Bendera China berkibar dengan latar belakang gedung bertingkat yang ada di Hongkong, China. Bloomberg/ Paul Yeung

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China akan memperkenalkan paket kebijakan fiskal tambahan dalam waktu dekat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk meningkatkan defisit anggaran dalam skala relatif besar.

Melansir Xinhua, Minggu (13/9/2024), Menteri Keuangan China Lan Fo'an mengatakan pemerintah akan meningkatkan defisit fiskal untuk menggantikan utang tersembunyi yang ada pada pemerintah daerah dan membantu meredakan risiko utang mereka.

Lan menyebut langkah ini sebagai langkah pengentasan hutang terkuat yang diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir dan mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan guyuran kebijakan yang tepat waktu.”

“Ini akan sangat mengurangi tekanan pada pemerintah daerah untuk melunasi utang, membebaskan lebih banyak sumber daya untuk pembangunan ekonomi, dan meningkatkan kepercayaan diri entitas bisnis,” kata Lan.

Lan mengatakan China akan meningkatkan defisit anggaran sebesar 4,06 triliun yuan atau sekitar Rp8,9 kuadriliun pada 2024, naik 180 miliar yuan dibandingkan tahun 2023.

Selain itu, pemerintah China juga menetapkan batas utang baru untuk pemerintah daerah sebesar 3,9 triliun yuan (Rp8,5 kuadriliun) dan menerbitkan obligasi super jangka panjang sebesar 1 triliun yuan (Rp220 triliun). Untuk pasar properti, Lan mengatakan china ini akan menerapkan seperangkat alat kebijakan fiskal termasuk obligasi tujuan khusus pemerintah daerah, dana khusus, dan kebijakan perpajakan untuk membantu menstabilkan sektor ini.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Liao Min mengatakan pemerintah daerah akan didukung dalam menggunakan obligasi tujuan khusus untuk mendapatkan kembali lahan kosong yang memenuhi syarat atau untuk memperluas cadangan lahan jika diperlukan.

Obligasi tujuan khusus juga akan digunakan dengan baik untuk membeli rumah-rumah komoditas yang ada untuk perumahan yang terjangkau, kata Liao.

Upaya-upaya akan dipercepat untuk mempelajari kebijakan-kebijakan klarifikasi mengenai pajak pertambahan nilai dan pajak apresiasi tanah seiring dengan penghapusan standar-standar untuk perumahan biasa dan tidak biasa, ujar Liao.

Menurut Lan, China akan menerbitkan obligasi treasury khusus untuk mendukung bank-bank komersial besar milik negara dalam menambah modal inti tier-1.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan risiko dan kapasitas pinjaman bank untuk melayani perkembangan ekonomi riil dengan lebih baik, kata Lan.

Pada akhir Juni 2024, rata-rata rasio kecukupan modal inti tier-1 dari enam bank besar milik negara adalah 12,3 persen, data resmi menunjukkan.

Sebagai bagian dari langkah fiskal tambahan, China akan semakin meningkatkan dukungan untuk kelompok-kelompok utama. Contohnya, negara ini akan meningkatkan standar bantuan keuangan untuk mahasiswa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper