Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Bawang Merah hingga Daging Ayam Ras Picu Kenaikan Indeks Perkembangan Harga

BPS mengungkap sejumlah komoditas pangan mengalami gejolak harga dan menyumbang kenaikan pada Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada pekan kedua Oktober 2024
Suasana Pasar Palmeriam, Matraman, Jakarta, Kamis (20/4/2023) - BISNIS/Indra Gunawan.
Suasana Pasar Palmeriam, Matraman, Jakarta, Kamis (20/4/2023) - BISNIS/Indra Gunawan.

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap sejumlah komoditas pangan mengalami gejolak harga dan menyumbang kenaikan pada Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada pekan kedua Oktober 2024.

Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Putranto mengatakan bahwa komoditas penyumbang utama IPH terjadi pada setiap wilayah, mulai dari Pulau Jawa, Sumatera, hingga di luar Pulau Jawa dan Sumatera.

“Kalau kita lihat kenaikan IPH di 10 kabupaten/kota tertinggi minggu kedua Oktober ini cukup bervariasi wilayahnya, tidak hanya di Sumatera, tetapi juga terjadi di Sulawesi, Jawa, dan Indonesia bagian Timur,” kata Windhiarso dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah secara virtual, Senin (14/10/2024).

Sebaran wilayah dengan kenaikan IPH tertinggi di antaranya terjadi di Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Papua, Sumatera Barat, Jawa Barat, Papua Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Jika dirinci berdasarkan kabupaten/kota, BPS mengungkap ada 10 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH tertinggi terjadi di kabupaten Bolaang Mongondow, kabupaten Luwu, kabupaten Biak Numfor, dan kabupaten Lima Puluh Kota.

Mengekor, kota Sawahlunto, kabupaten Indramayu, kabupaten Manokwari Selatan, kabupaten Purworejo, kabupaten Klaten, dan kabupaten Sumba Barat Daya.

Untuk Pulau Sumatera misalnya, Windhiarso menyampaikan bahwa komoditas andil penyumbang kenaikan IPH terjadi pada daging ayam ras, bawang merah, minyak goreng, gula pasir, dan cabai rawit.

“Untuk bawang merah perlu hati-hati masih di bawah HAP [Harga Acuan Pemerintah]. Artinya, meskipun terjadi kenaikan tentu upaya untuk menjaga pendapatan dari sisi petani juga harus dijaga,” terangnya.

Bergeser ke Pulau Jawa, Windhiarso mengatakan bahwa penyumbang kenaikan harga antara lain daging sapi, beras, cabai rawit, minyak goreng, dan telur ayam ras di beberapa kota.

“Tentu perlu diperhatikan tidak hanya menjaga stabilitasi, tetapi juga tentu dari sisi produksi atau dan produsen,” imbuhnya.

Kemudian untuk wilayah di luar Pulau Jawa, BPS mencatat komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya cabai rawit, daging ayam ras, minyak goreng, dan telur ayam ras.

Lebih lanjut, BPS menyebut bahwa jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga pada beberapa komoditas sedikit mengalami penambahan pada pekan kedua Oktober 2024. Misalnya, bawang merah dari 247 kabupaten/kota yang naik dibandingkan pekan pertama Oktober, kini menjadi 259 kabupaten/kota.

Komoditas pangan minyak goreng juga naik dari 136 kabupaten/kota pada pekan pertama Oktober menjadi 154 kabupaten/kota pada pekan kedua. Menyusul, telur ayam ras yang naik dari 131 kabupaten/kota di pekan pertama Oktober kini menjadi 140 kabupaten/kota.

Sementara itu, cabai rawit tetap pada 129 kabupaten/kota. Sedangkan cabai merah turun dari 36 kabupaten/kota menjadi 33 kabupaten/kota.

Berikutnya, bawang putih naik dari 101 kabupaten/kota menjadi 123 kabupaten/kota. Begitu pula dengan daging ayam ras naik dari 90 kabupaten/kota menjadi 122 kabupaten/kota.

BPS juga mencatat komoditas gula pasir naik dari 70 kabupaten/kota menjadi 74 kabupaten/kota. Serta, Beras naik dari 55 kabupaten/kota menjadi 59 kabupaten/kota pada pekan kedua Oktober 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper