Sementara dalam catatan Bloomberg, penyelesaian mata uang lokal biasanya mahal karena likuiditas yang rendah. Sementara mata uang digital terlalu tidak stabil dan umumnya tidak memiliki likuiditas yang cukup untuk menangani arus perdagangan utama.
Hal ini menyisakan yuan, yang ingin diinternasionalisasikan oleh China namun tidak ingin membiarkannya berfluktuasi secara bebas. Ada juga pertanyaan yang belum terjawab apakah, dalam sebuah krisis, China akan bersedia memompa yuan dalam jumlah yang tidak terbatas ke luar ekonominya.
Namun, saat ini China belum siap untuk menyediakan yuan yang cukup bagi mitra utamanya, Rusia. Meski demikian, Yuan bahkan tidak disarankan sebagai alat pembayaran pada KTT BRICS minggu ini, hanya dolar dan euro atau Visa Rusia.