Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menegaskan dirinya tak akan maju dan tidak akan mempertahankan posisi sebagai pimpinan tertinggi dalam Muswayarah Nasional (Munas) mendatang.
Sebagai pimpinan tertinggi di Kadin Indonesia, Arsjad mengatakan bahwa dirinya akan terus bertanggung jawab penuh pada organisasi ini.
“Karena ini bukan tentang saya, ini bukan tentang siapapun. Sebagai seorang nahkoda, saya akan terus bertanggung jawab,” kata Arsjad dalam Rapimnas Kadin 2024 di Pullman Jakarta Central Park, Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Dalam kesempatan itu, Arsjad juga menyatakan bahwa dirinya akan terus bersama dengan jajaran pengurus 2021-2026 untuk menjaga marwah Kadin Indonesia.
“Namun, jika munas terselenggara, saya tidak akan maju. Karena, saya tidak akan mempertahankan posisi atas dasar kekuasaan, no,” ujarnya.
Keputusan yang diambil Arsjad ini lantaran Kadin Indonesia Indonesia harus tetap satu organisasi dan tegak lurus kepada Undang-Undang, termasuk pada Keputusan Presiden RI (Keppres) Nomor 18 Tahun 2022.
Baca Juga
“Karena Kadin harus tetap satu. Kadin harus solid, tegak lurus kepada undang-undang, dan keputusan Presiden atau Keppres sebagai mitra pemerintah,” terangnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Indonesia, Eka Sastra menyampaikan bahwa Arsjad Rasjid telah secara terbuka menyatakan tidak akan maju lagi di Munas Kadin berikutnya.
“Ketua Umum Arsjad Rasyid sudah menyampaikan secara terbuka bahwa beliau tidak akan maju lagi pada musyawarah nasional [munas] yang akan datang. Saya ulang, Arsjad Rasjid tidak akan maju lagi pada munas yang akan datang,” kata Eka di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Namun sejatinya, Eka menyampaikan bahwa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), kepemimpinan Arsjad Rasjid akan berakhir pada 2026 mendatang. Hal ini lantaran Arsjad terpilih secara aklamasi menjadi Ketum Kadin Indonesia 2021-2026 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
“Secara AD/ART itu berakhir di 2026, tapi karena ada dinamika yang terjadi makanya beliau [Arsjad Rasyid] legowo ayo kita dari solusi terbaik untuk Kadin Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Eka juga menjelaskan bahwa Indonesia membutuhkan komitmen dan kebersamaan serta kekompakan dari seluruh pengusaha. Dia pun mengeklaim bahwa Arsjad legowo mencari solusi bersama saat pemerintah meminta agar munas dipercepat.
Sementara itu, Wakil Bidang Komunikasi dan Informatika Kadin Indonesia Firlie H. Ganinduto menyampaikan bahwa pihaknya ingin menyelenggarakan munas sesuai dengan aturan. Dia pun mengaku calon Ketua Umum untuk kepengurusan berikutnya tergantung pada pemegang saham
“Masalah ada calon lain, itu terserah pemegang saham daripada Kadin. Yang penting kami mau melaksanakan proses organisasi, tetapi Pak Arsjad tidak maju lagi,” jelasnya.