Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Ramal Cadangan Devisa Turun hingga US$148 Miliar pada Akhir 2024

Chief Economist of BCA Group David Sumual memproyeksikan cadangan devisa berada di kisaran US$148—150 miliar per akhir 2024.
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia dalam mata uang dolar AS. JIBI/Bisnis/Abdurachman
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia dalam mata uang dolar AS. JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Chief Economist of BCA Group David Sumual memproyeksikan cadangan devisa berada di kisaran US$148—150 miliar per akhir 2024. Proyeksi tersebut melanjutkan tren penurunan cadangan devisa Indonesia.

David pun mendorong agar pemerintah perlu memperdalam struktur sumber-sumber revisi. Dengan demikian, tren penurunan cadangan devisa tidak berlanjut pada tahun depan.

"Seperti diversifikasi ekspor, optimalisasi kebijakan DHE [devisa hasil ekspor], dan investasi asing langsung," jelas David kepada Bisnis, Jumat (6/12/2024).

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa mencapai US$150,2 miliar per akhir November 2024. Jumlah tersebut turun dari posisi pada akhir Oktober 2024 yaitu sebesar US$151,2 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menjelaskan bahwa penurunan cadangan devisa tersebut akibat pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Posisi cadangan devisa tersebut tetap tinggi setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," ujar Ramdan dalam keterangan resmi, Jumat (6/12/2024).

Menurutnya, posisi cadangan devisa Indonesia berada di atas standar kecukupan internasional yaitu sekitar 3 bulan impor. Oleh sebab itu, BI meyakini cadangan devisa akan mampu mendukung ketahanan sektor eksternal, menjaga stabilitas makroekonomi, dan sistem keuangan Indonesia.

Ramdan mengklaim prospek ekspor tetap positif. Neraca transaksi modal dan finansial juga diyakini tetap mencatatkan surplus.

"Sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik," katanya.

Lebih lanjut, Ramdan mengungkapkan BI akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk memperkuat ketahanan eksternal untuk menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Berikut Data Cadangan Devisa Indonesia Sepanjang 2024:

1. Januari: US$145,1 miliar

2. Februari: US$144 miliar

3. Maret:US$140,4 miliar

4. April: US$136,2

5. Mei: US$139 miliar

6. Juni: US$140,2 miliar

7. Juli: US$ 145,5 miliar 

8. Agustus: US$150,2 miliar 

9. September: US$149,9 miliar

10. Oktober: US$151,2 miliar

11. November: US$150,2 miliar


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper