Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) membantu proses evakuasi tenggelamnya KLM Fajar Lorena di perairan Sepudi-Situbondo. Tercatat, 2 orang penumpang tewas dan 1 penumpang lainnya masih hilang.
Kepala Kantor KSOP Kelas IV Panarukan, Herland Aprilyanto mengatakan Kapal yang mengangkut 61 penumpang tenggelam akibat kerusakan pada papan belakang yang dihantam ombak. Insiden ini menyebabkan dua korban meninggal dunia, satu kritis, dan satu masih dalam pencarian.
“DJPL melalui KPLP langsung berkoordinasi dengan KSOP Panarukan, Polairud, BPBD, TNI AL, dan tenaga kesehatan untuk memastikan keselamatan korban serta mempercepat proses evakuasi,” kata Herland dalam keterangan resmi, Selasa (10/12/2024).
Dia menambahkan bahwa seluruh korban yang selamat kini telah menerima pemeriksaan medis dan pendataan di Pelabuhan Jangkar.
Herland menjelaskan kronologi tenggelamnya KLM Fajar Lorena. Sekitar pukul 10.00 WIB KLM Fajar Lorena yang berangkat dari Pelabuhan Sapudi menuju Pelabuhan Kalbut Desa Pecinan kec Mangaran, Kab. Situbondo dengan membawa penumpang.
Pukul 12.00 WIB KLM Fajar Lorena mengalami papan belakang bocor disebabkan dihantam ombak yang mengakibatkan kapal tersebut tenggelam, kemudian dievakuasi oleh kapal tanker milik pertamina yang kebetulan melintas di Perairan Sapudi kemudian dievakuasi menuju ke Pelabuhan Jangkar.
Herland mengungkapkan Kapal Patroli KPLP KN.P 498 milik KSOP Panarukan langsung dikerahkan untuk mengevakuasi penumpang dari Kapal Tanker Pertamina menuju Pelabuhan Jangkar.
"Pukul 16.05-18.22 WIB penumpang dievakuasi dari Kapal Tanker Pertamina ke KN.P 498 dan KLM Barokah, kemudian dibawa ke Pelabuhan Jangkar dan bekerja sama dengan RSUD Asembagus, Puskesmas Jangkar, dan fasilitas kesehatan setempat untuk memberikan perawatan kepada korban," ungkapnya.