Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwaghandi membantah pergantian direksi dan komisaris PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI imbas rentetan kejadian anjloknya kereta pada awal Agustus lalu.
Pergantian yang terjadi hampir pada seluruh jajaran direksi dan komisaris. Termasuk nama Direktur Utama KAI dari Didiek Hartantyo yang telah memimpin KAI sejak 2020, menjadi Bobby Rasyidin.
“Mengenai pergantian direksi dari PT. Kereta Api, itu tidak terakit dengan apa yang terjadi pada tiga kejadian yang berkaitan dengan kereta api,” ujarnya dalam konferensi persi di Kantor Kementerian Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Rabu (13/8/2025).
Dudy menegaskan bahwa perombakan tersebut adalah sepenuhnya murni diatur oleh pemerintah melalui Danantara.
“Itu adalah hak kontrol dari Danantara untuk melakukan penggantian direksi maupun komisaris,” tambahnya.
Pergantian direksi tersebut pada dasarnya tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danantara Asset Management Selaku Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kereta Api Indonesia Nomor: SK-223/MBU/08/2025 dan SK.038/DI-DAM/DO/2025 tanggal 12 Agustus 2025.
Baca Juga
Sementara pergantian komisaris tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danantara Asset Management Selaku Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kereta Api Indonesia Nomor: SK-224/MBU/08/2025 dan SK.039/DI-DAM/DO/2025 tanggal 12 Agustus 2025.
Maklum, pergantian direksi dan komisaris terjadi tak lama dari rentetan kereta anjlok di sejumlah lokasi berbeda. Alhasil timbullah pertanyaan keterkaitan penggantian dengan naiknya angka kecelakaan kereta.
Tercatat pada pekan pertama Agustus, terdapat tiga kereta api yang mengalami insiden anjlok dan terjadi di wilayah yang berbeda, yakni Jakarta, Subang, dan Lampung.
Ketiga kereta tersebut yakni kereta api jarak jauh KA Bromo Anggrek pada 1 Agustus. Sementara pada 5 Agustus 2025 lalu, terdapat dua kereta yang anjlok, KRL di emplasemen Stasiun Jakarta Kota dan KA Kuala Stabas (KA S5) di Lampung.
Meski tak ada korban jiwa dalam ketiga insiden tersebut, tetapi penumpang mengalami dampak secara langsung. Mulai dari keterlambatan puluhan kereta, pembatalan puluhan perjalanan KA jarak jauh, hingga rekayasa rute yang harus dilakukan dan mengganggu rencana perjalanan penumpang.
Adapun, PT KAI Daop 1 Jakarta mencatat pada periode Januari hingga Juli 2025, jumlah kejadian kecelakaan kereta api yang melibatkan kendaraan sebanyak 33 kasus dan kecelakaan yang melibatkan orang sebanyak 111 kasus. Catatan ini meningkat dibanding periode yang sama tahun 2024 yakni 29 kasus melibatkan kendaraan dan 92 kasus yang melibatkan kereta dengan orang.
Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero):
Dewan Komisaris
1. Komisaris Utama: Said Aqil Siroj
2. Komisaris Independen: Endang Tirtana
3. Komisaris Independen: Arnanto
4. Komisaris Independen: Raizal Arifin
5. Komisaris: Purnomo Sucipto
6. Komisaris: I Wayan Sugiri
7. Komisaris: Diah Natalisa
8. Komisaris: Mohamad Risal Wasal
Direksi
1. Direktur Utama: Bobby Rasyidin
2. Wakil Direktur Utama: Dody Budiawan
3. Direktur Portofolio Manajemen & Teknologi Informasi: I Gede Darmayusa
4. Direktur Perencanaan Strategis & Manajemen Risiko: Wilman Hatoguan Marudut Sidjabat
5. Direktur SDM & Kelembagaan: Atih Nurhayati
6. Direktur Bisnis & Pengembangan Usaha: Rafli Yandra
7. Direktur Keuangan & Umum: Indarto Pamoengkas
8. Direktur Pengelola Sarana & Prasarana: Heru Kuswanto
9. Direktur Operasi: Awan Hermawan Purwadinata
10. Direktur Keselamatan & Keamanan: Dadan Rudiansyah