Bisnis.com, JAKARTA - PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) melakukan pelepasan ekspor produk smartphone model SM-A356E yang dibuat di pabrik milik Samsung di Cikarang ke Filipina untuk pertama kalinya.
Presiden SEIN-S Yoo Jung Young mengatakan pihaknya mengekspor 25% produksi lokal, sementara 75% produksinya dipasarkan di dalam negeri.
"Ini ekspor ke Filipina pertama kali, [model] SM-A336," kata Yoo saat ditemui di pabrik PT Samsung Electronics Indonesia, Cikarang, Selasa (7/1/2025).
Sebagai informasi, Samsung Indonesia mencatat perolehan TKDN tertinggi yaitu sebesar 40,30% untuk model SM-A356E. Sementara, rata-rata nilai TKDN Samsung berada di kisaran 37%.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat, Transportasi dan Elektronika Kemenperin Setia Diarta mengerjakan Samsung berkomitmen untuk memenuhi persyaratan nilai TKDN yang bertujuan untuk mendorong penguatan industri lokal, menciptakan lapangan pekerjaan, transfer teknologi, dan membangun daya saing industri.
Untuk diketahui, saat ini aturan kebijakan TKDN di Indonesia mengharuskan produk telepon seluler dan tablet memenuhi nilai kandungan lokal minimal sebesar 35% dalam proses produksinya.
Baca Juga
PT Samsung Electronics Indonesia juga menunjukkan kinerja ekspor yang luar biasa. Sepanjang 2024, kinerja ekspor PT Samsung Electronic Indonesia mencapai 1,56 juta unit yang telah diekspor ke beberapa negara di Asean.
"Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PT Samsung Electronics Indonesia yang telah mengirimkan produk smartphone-nya untuk diekspor ke Filipina, yang menjadi bagian dari ekspor PT Samsung Electronics Indonesia sebesar 1,56 juta unit," tuturnya.
Adapun, Tata menerangkan bahwa sejak pemberlakuan threshold TKDN 35%, industri HKT mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Sebaliknya, nilai impor produk HKT yang semakin menurun. Pada 2023, produksi HKT di dalam negeri mencapai 50 juta unit dengan jumlah impor hanya 3,1 juta unit. Artinya, 94% produk HKT merupakan produksi dalam negeri.
Pada tahun tersebut, produksi dari PT Samsung Electronics Indonesia tercatat mencapai 14 juta unit atau sekitar 28% dari seluruh produk HKT yang diproduksi di Indonesia. Hal ini menunjukkan posisi yang kuat dari PT Samsung Electronics Indonesia di pasar dalam negeri, yang merupakan hasil dari investasinya sejak 2016.
Lebih lanjut, rencana kenaikan threshold TKDN 40% juga dilakukan dengan potensi yang berasal dari PCB assembly yang salah satunya telah digunakan oleh PT Samsung Electronics Indonesia dengan menggunakan mesin SMT. Proses tersebut menyumbang angka TKDN sebesar 8% pada aspek manufaktur.