.jpg){kind=small}
Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Puwagandhi akan mengundang PT BBN Airlines Indonesia setelah menutup dua rute penerbangan yaitu Jakarta (CGK) - Surabaya (SUB) dan Jakarta (CGK) - Balikpapan (BPN).
Menhub Dudy mengatakan pihaknya akan mengundang BBN Airlines Indonesia untuk menyampaikan laporan dan berdiskusi terkait kendala operasional BBN Airlines.
“Ya kita evaluasi, karena mereka harus menyampaikan laporan. Belum sampai ke saya [laporan]. Nanti saya akan coba mengundang mereka untuk bicara apa kendalanya,” kata Dudy di Kementerian BUMN, Selasa (21/1/2025).
Dudy juga mengatakan hasil diskusi serta kendala operasional BBN Airlines akan disampaikan segera.
Seperti yang diketahui, BBN Airlines baru saja mengumumkan penutupan rute penerbangan Jakarta - Surabaya pada 15 Januari lalu. Penutupan rute ini diakibatkan minat pasar yang rendah.
Penutupan tersebut senada dengan keterangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, menjelaskan bahwa penutupan rute CGK-SUB (PP) efektif per 15 Januari 2025 disebabkan oleh rendahnya minat pasar dan penyesuaian strategi jaringan.
Baca Juga
Rata-rata tingkat keterisian (load factor) rute CGK-SUB-CGK tercatat sebesar 43% untuk periode 27 September 2024 hingga 15 Januari 2025, sedangkan untuk periode 16 Januari 2025 hingga 29 Maret 2025 hanya sebesar 5%.
Berdasarkan data PT BBN Airlines Indonesia, jumlah penumpang rute CGK-SUB pada 15 Januari 2025 tercatat sebanyak 81 orang, sedangkan rute SUB-CGK mencatat 59 orang. Pada 16 Januari 2025, penerbangan rute CGK-SUB-CGK tidak beroperasi, dan seluruh penumpang yang terdampak telah menerima kompensasi penuh dalam bentuk pengembalian dana (refund).
Selain rute CGK-SUB, BBN Airlines Indonesia juga telah menutup rute Jakarta (CGK) - Balikpapan (BPN) (PP). Penutupan rute ini lagi-lagi disebabkan oleh tingkat okupansi yang rendah.
Alhasil hingga saat ini, BBN Airlines hanya memiliki dua rute tersisa yaitu Jakarta (CGK) - Denpasar (DPS) pp serta Jakarta (CGK) - Pontianak (PNK) pp.
