Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melaporkan aliran modal asing yang masuk pada pekan terakhir Januari 2025 senilai Rp5 miliar yang berasal dari beli neto nonresiden pada instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia/SRBI.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan secara umum terjadi arus keluar dari pasar keuangan Tanah Air pada pekan terakhir Januari 2025, senilai Rp0,82 triliun.
Modal asing yang keluar tersebut berasal dari pasar saham dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang pemerintah terbitkan untuk memenuhi kebutuhan fiskal.
"Terdiri dari jual neto sebesar Rp0,40 triliun di pasar saham, jual neto Rp0,43 triliun di pasar SBN, dan beli neto Rp5 miliar di SRBI," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (2/2/2025).
Secara kumulatif sepanjang 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 30 Januari 2025, investor asing alias nonresiden tercatat melakukan aksi jual neto sejumlah Rp1,72 triliun di pasar saham.
Sementara di pasar SBN dan instrumen pro-market milik BI, yakni SRBI, asing tercatat melakukan beli neto masing-masing senilai Rp2,11 triliun dan Rp12,93 triliun.
Baca Juga
Sejalan dengan hal tersebut, rupiah dibuka melemah pada level (bid) Rp16.260 per dolar AS pada Jumat pagi (31/1/2025) usai pada hari sebelumnya ditutup pada level (bid) Rp16.255 per dolar AS.
Pada saat pelemahan rupiah terjadi, indeks dolar (DXY) menunjukkan penguatan ke level 107,80 pada penutupan perdagangan, Kamis (30/1/2025).
Melihat perkembangan imbal hasil atau yield dari SBN tenor 10 tahun turun ke 6,96% pada pembukaan pasar Jumat pagi (31/1/2025), stabil dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Dari sisi surat utang milik pemerintah AS atau US Treasury Note 10 tahun, Yield SBN tenor 10 tahun turun ke 6,96% dan UST juga turun ke 4,516% pada Kamis (30/1/2025).
Pada saat yang sama, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 30 Januari 2025 sebesar 74,74 bps, naik dibanding dengan 24 Januari 2025 sebesar 72,93 bps.
Adapun berdasarkan data yang Bisnis himpun dari Bank Indonesia, sepanjang Januari 2025 ini terdapat tiga pekan yang mencatatkan modal asing keluar, total senilai Rp14,77 triliun.
Pada dua pekan lainnya, tercatat arus modal asing masuk ke pasar keuangan Indonesia total senilai Rp12,6 triliun.
Sebelumnya dalam Forum Investasi Tahunan (FIT) 2025, Gubernur BI Perry Warjiyo menekankan bahwa Bank Indonesia berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan optimisme dan keyakinan investor yang akan mendukung aliran modal dalam rangka menjaga stabilitas dan ketersediaan pembiayaan pembangunan menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
"Indonesia secara konsisten menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat, mari berinvestasi di Indonesia," ujarnya, Jumat (24/1/2025).