Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Referensi CPO Februari 2025 Melemah, Bea Keluar Dipatok US$124 per Ton

Harga referensi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) periode Februari 2025 turun sebesar US$104,10.
Kumpulan buah sawit yang telah lepas dari tandan sebelum dikirim ke pabrik kelapa sawit PT Sahabat Mewah dan Makmur, Belitung Timur, Rabu (28/8/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina
Kumpulan buah sawit yang telah lepas dari tandan sebelum dikirim ke pabrik kelapa sawit PT Sahabat Mewah dan Makmur, Belitung Timur, Rabu (28/8/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga referensi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) periode Februari 2025 sebesar US$955,44/MT.

Harga tersebut turun US$104,10 atau 9,82% dari harga referensi CPO periode 1—31 Januari 2025 yang tercatat sebesar US$1.059,54/MT. Salah satu penyebabnya lantaran penurunan permintaan hingga penurunan harga minyak nabati lainnya.

Perlu diketahui, HR CPO ini bertujuan untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPDP-KS) alias pungutan ekspor (PE).

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Isy Karim menyampaikan bahwa penetapan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 123 Tahun 2025 tentang HR CPO yang Dikenakan BK dan Tarif Layanan Umum BPDP-KS periode Februari 2025.

Isy menjelaskan, BK CPO periode Februari 2025 merujuk pada Kolom Angka 7 Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2024 sebesar US$124/MT.

Sementara itu, untuk PE CPO periode Februari 2025 merujuk pada Lampiran I PMK Nomor 62 Tahun 2024 sebesar 7,5% dari HR CPO periode Februari 2025, yaitu sebesar US$71,6581/MT.

Isy juga menjelaskan bahwa saat ini, HR CPO turun mendekati ambang batas sebesar US$680/MT.

“Untuk itu, merujuk pada PMK yang berlaku saat ini, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$124/MT dan PE CPO sebesar 7,5% dari HR CPO Februari 2025, yaitu sebesar US$71,6581/MT untuk periode Februari 2025,” kata Isy dalam keterangan resmi, dikutip Senin (3/2/2025).

Adapun, sumber harga untuk penetapan HR CPO dimaksud diperoleh dari rata-rata harga selama periode 25 Desember—24 Januari 2024 pada bursa CPO di Indonesia sebesar US$867,83/MT, bursa CPO di Malaysia sebesar US$1.043,05/MT, dan pasar lelang CPO Rotterdam sebesar US$1.253,90/MT.

Isy menyampaikan, menurut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 46 Tahun 2022, bila terdapat perbedaan harga rata-rata pada tiga sumber harga sebesar lebih dari US$40, maka perhitungan HR CPO menggunakan rata-rata dari dua sumber harga yang menjadi median dan sumber harga terdekat dari median.

Oleh karena itu, Isy menuturkan bahwa harga referensi bersumber dari bursa CPO di Malaysia dan bursa CPO di Indonesia.

“Sesuai dengan perhitungan tersebut, ditetapkan HR CPO sebesar US$955,44/MT,” jelasnya.

Selain itu, Kemendag juga menyampaikan bahwa minyak goreng seperti refined, bleached, and deodorized/RBD palm olein dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat bersih ≤ 25 kg dikenakan BK sebesar US$31/MT.

Isy menjelaskan bahwa penurunan harga referensi CPO dikarenakan beberapa faktor, antara lain penurunan permintaan terutama dari India dan penurunan harga minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai dan rapeseed.

Di sisi lain, Kemendag menyampaikan bahwa harga referensi biji kakao periode Februari 2025 ditetapkan sebesar US$11.102,84/MT. Harganya justru meningkat sebesar US$553,25 atau 5,24% dari bulan sebelumnya.

Dia menyebut, hal ini berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Februari 2025 menjadi US$10.600/MT, atau naik US$540 atau 5,36% dari periode sebelumnya.

“Peningkatan harga ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yang tetap sebesar 15% sesuai Kolom 4 Lampiran Huruf B pada PMK Nomor 38 Tahun 2024,” ungkapnya.

Isy membeberkan, peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi.

“Dalam hal ini, ada penurunan produksi biji kakao terutama dari produsen utama di wilayah Afrika Barat,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper