Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geliat Logistik RI Prospektif, DHL Group Bidik Sektor Farmasi hingga EBT

Pertumbuhan DHL Group ditopang dari sektor energi, ritel, sampai kesehatan & kosmetik.
Pekerja beraktivitas di DHL Express - Jakarta Distribution Center, Tangerang, Banten, Selasa (24/9/2024)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pekerja beraktivitas di DHL Express - Jakarta Distribution Center, Tangerang, Banten, Selasa (24/9/2024)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan logistik skala global, DHL Group optimistis melihat geliat perekonomian Indonesia sepanjang 2025. Sejumlah sektor menjadi andalan pencetak pertumbuhan, seperti energi, ritel, sampai kesehatan & kosmetik. 

Optimisme DHL Group turut tergambar dari komitmen ketiga divisinya yang secara kompak memperkuat gelontoran investasinya di Tanah Air, yaitu DHL Express, DHL Global Forwarding, dan DHL Supply Chain.  

Presiden Direktur DHL Global Forwarding Indonesia Nicholas Bongsosartono melihat geliat iklim investasi dan bisnis di beberapa sektor, seperti teknologi, industri kimia, energi baru terbarukan (EBT), dan life science seperti farmasi dan kosmetik, merupakan pendongkrak utama kinerja Group sepanjang tahun ini. 

"Sektor-sektor itu sedang ramai investasinya di Indonesia. Selain karena mereka impor raw material, beberapa juga ekspor ke buyer luar negeri sehingga kami ikut support ekspansi pasar mereka," ujarnya di sela-sela acara diskusi DHL's Strategy 2030, di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2025).

Menurut Nicholas, sektor EBT mendapat momentum dari proyek-proyek yang berhubungan dengan program penghiliran pemerintah, seperti ekosistem baterai untuk kendaraan listrik (EV) hingga industri terkait panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).  

Sementara itu, sektor life science dan pengolahan kimia terdongkrak momentum moncernya industri kosmetik, perawatan, dan kecantikan, utamanya pada kota-kota besar di Indonesia. 

Terkhusus kesehatan dan farmasi, sentimen positif juga muncul lewat rencana pemerintah mengurangi impor bahan baku dan meningkatkan kemandirian nasional. Terlebih, diperkirakan nilai pasar sektor farmasi akan meningkat hingga US$11 miliar pada 2025.

"Bagi kami, hal ini berarti berinvestasi pada infrastruktur logistik yang tepat untuk mendukung ambisi tersebut, seperti menerapkan solusi cold-chain khusus yang andal dapat mendorong perusahaan-perusahaan untuk membangun fasilitas mereka di Indonesia," tambahnya.

Sebagai contoh, DHL Global Forwarding berinvestasi membangun Life Science and Healthcare (LSH) Competency Centre di Jakarta yang menyediakan fasilitas penyimpanan khusus dengan pengaturan suhu 2–8°C dan 15–25°C, demi menjamin integritas produk dan kepatuhan terhadap regulasi, serta didukung oleh tenaga ahli yang terlatih.

Ada juga inisiatif DHL Medical Express untuk membangun layanan premium untuk pengangkutan aman dan suhu yang terkontrol dari barang-barang medis vital melalui pengemasan khusus, menjaga integritas bahan-bahan penting dari farmasi dan bioteknologi.

Terakhir, DHL Supply Chain menghadirkan keahlian mendalam untuk berbagai kebutuhan, mulai dari logistik farmasi dan alat kesehatan, hingga dukungan logistik untuk uji klinis, serta layanan konsultasi supply chain dan manajemen inventaris untuk rumah sakit dan layanan kesehatan.

Semua upaya ini merupakan bagian dari invetasi strategis DHL Group senilai €500 juta pada seluruh unit bisnisnya di Asia Pasifik, terkhusus penguatan infrastruktur pendukung sektor kesehatan dan life science.  

Melalui peluncuran merek DHL Health Logistics, inisiatif ini bertujuan menciptakan pengalaman menyeluruh yang mulus bagi pelanggan, sekaligus menyederhanakan pengelolaan supply chain lintas negara yang kompleks di sektor ini.

Ekonomi Domestik Kuat

Senada, Managing Director DHL Supply Chain Indonesia Matthias Gehrsitz menekankan pertumbuhan ekonomi domestik di Tanah Air tetap prospektif, walaupun Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksinya buat Indonesia menjadi 4,7% saja pada 2025. 

"Kami masih optimistis pada kuatnya perekonomian domestik, dari sektor konsumer, ritel, termasuk dampak tren jenama lokal asli Indonesia yang tengah berkembang secara masif. Selain itu, energi, EV, dan pertambangan juga memiliki prospek baik," ungkapnya ketika ditemui Bisnis selepas acara. 

Terkhusus geliat ekosistem EV, pihaknya melihat sentimen positif datang dari banyaknya perusahaan EV asal China yang berminat mencari mitra logistik yang mampu menyediakan layanan logistik menyeluruh secara aman dan sesuai regulasi.

Terlebih, setidaknya ada tujuh produsen kendaraan listrik (EV) yang berkomitmen untuk membangun fasilitas produksi di Indonesia. 

"Pengalaman kami yang sudah ada di industri otomotif bersama pelanggan seperti Chery dan Wuling Motors, ditambah kapabilitas regional serta pengetahuan mendalam di industri EV, menempatkan kami pada posisi strategis untuk membantu para pelaku EV menavigasi lanskap bisnis di Indonesia," tambah Matthias. 

Sementara itu, Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia Ahmad Mohamad menekankan peluang pertumbuhan sektor logistik di Tanah Air masih sangat besar sehingga pihaknya berani berinvestasi membangun fasilitas baru di Surabaya, Jawa Timur yang akan diresmikan dalam waktu dekat. 

"Nilainya belum bisa dipublikasikan, tapi investasi kami besar, karena berada di lahan sebesar 10.000 m2. Ini karena kami melihat peluang pertumbuhan yang menjanjikan di wilayah luar Jakarta, seperti Surabaya, Semarang, Batam, dan Bali, sebagai alternatif strategis bagi bisnis yang ingin diversifikasi rantai pasoknya," jelas Ahmad.

Menurut Ahmad, momentum ini selain didorong ramai masuknya berbagai jenama internasional ke pasar Indonesia, kini banyak juga jenama lokal yang semakin mendunia. 

Oleh karena itu, lokasi strategis dan kedekatan Indonesia dengan pasar-pasar utama di kawasan, serta statusnya sebagai negara yang aktif dari setidaknya 12 perjanjian perdagangan bilateral dan multilateral utama, menjadikan negara ini lokasi yang menarik sebagai pusat perdagangan global. 

Sekadar info, DHL Group secara total mempekerjakan 4.831 karyawan pada ketiga unit bisnisnya di Indonesia, memiliki 89 fasilitas dan pergudangan seluas 459.781 sqm, 2 pesawat dedicated, juga 478 kendaraan darat, dalam mendukung operasional bisnis pengiriman dan rantai pasoknya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper