Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Bakal Bangun Fasilitas Penyimpanan Minyak di Pulau Nipa

Pemerintah akan membangun fasilitas penyimpanan cadangan minyak di Pulau Nipa, Kepulauan Riau.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024)/Bisnis-Lukman Nur Hakim
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024)/Bisnis-Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemerintah akan membangun fasilitas penyimpanan cadangan minyak di Pulau Nipa, Kepulauan Riau.

Pulau Nipa merupakan pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan dengan Singapura. Pulau tersebut merupakan wilayah dari pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Bahlil mengatakan, saat ini pemerintah masih mengkaji soal kebutuhan investasinya. Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan Peraturan Menteri (Permen) terkait pembangunan fasilitas cadangan penyangga energi (CPE) tersebut.

"Kami sekarang lagi menyusun proses investasinya, Permennya. Dan kita akan bikin di Pulau Nipa," ucap Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/2/2025).

Dia menuturkan, pembangunan fasilitas tersebut merupakan salah satu upaya Indonesia untuk mencapai kedaulatan energi sebagaimana yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto. 

Bahlil menyebut, saat ini kemampuan penyimpanan RI hanya mencapai 21 hari. Dia pun mengeklaim pembangunan CPE bisa meningkatkan kemampuan penyimpanan menjadi 30 hari.

Selain membangun CPE, Bahlil juga mengatakan, pemerintah akan membangun refinery atau kilang baru. Namun, hal ini masih dalam tahap pembahasan. Oleh karena itu, Bahlil belum bisa mengungkapkan di mana letak pembangunan kilang baru tersebut.

"Tidak menutup kemungkinan kita juga akan sedang mempertimbangkan untuk membangun refinery baru di Indonesia. Supaya impor-impor kita ini jangan terlalu banyak lah, kira-kira begitu," tutur Bahlil.

Rencana pembangunan CPE ini sebelumnya dibocorkan Bahlil pada akhir tahun lalu. Namun, saat itu dia hanya menyebut CPE akan dibangun di dekat Singapura.

Bahlil mengatakan, fasilitas penyimpanan itu bisa menampung berbagai jenis minyak dan nantinya Pertamina bisa membeli dengan harga yang murah. 

Menurut dia, alasan pemerintah bakal membangun fasilitas tersebut karena 60% impor BBM Indonesia berasal dari Singapura. Padahal, kata Bahlil, Singapura tidak memiliki sumber daya minyak. 

"Singapura tidak punya minyak, tapi dia bisa impor ke Republik Indonesia 60%. Ini saya nggak ngerti teorinya dari mana," katanya pada Desember 2024.

Rencana pembangunan cadangan minyak itu pun tak lepas dari Peraturan Presiden No. 96/2024 tentang Cadangan Penyangga Energi atau CPE.

Jenis CPE yang diatur meliputi bahan bakar minyak jenis bensin (gasoline), liquefied petroleum gas (LPG), dan minyak bumi (minyak mentah). Jumlah CPE untuk jenis bensin ditentukan sebesar 9,64 juta barel, LPG sejumlah 525.780 metrik ton, dan minyak bumi sejumlah 10,17 juta barel. 

Jumlah CPE tersebut dipenuhi sampai dengan kurun waktu 2035. Pemenuhan CPE dilakukan sesuai dengan kemampuan keuangan negara.

Dewan Energi Nasional (DEN) menyebut, komoditas CPE tersebut nantinya dapat digunakan untuk mengantisipasi risiko seperti fluktuasi harga minyak global atau gangguan pasokan akibat dinamika geopolitik global. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper