Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan capaian investasi pada 2029 bisa tembus hingga Rp3.414 triliun.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani usai memberikan laporan kepada Prabowo terkait capaian investasi 2024 serta target pertumbuhan investasi hingga 2029 mendatang di Istana Merdeka Jakarta, pada Selasa (4/2/2025).
Rosan mengungkapkan bahwa pemerintah telah menetapkan target investasi untuk lima tahun ke depan. Berdasarkan data Bappenas, target investasi pada 2025 Rp1.905 triliun, kemudian pada 2026 Rp2.175 triliun, dan pada 2027 Rp2.567 triliun.
"Pertumbuhan perekonomian kita pada 2028 menjadi 7,7% dengan diharapkan investasi yang masuk Rp2.969 triliun, dan pada 2029 menjadi 8% sesuai target pemerintah dengan investasi yang diharapkan masuk Rp3.414 triliun," ucap Rosan.
Dalam kesempatan yang sama, Rosan juga melaporkan hasil kunjungannya ke Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Menurut Rosan, Presiden Prabowo menyambut baik laporan tersebut dan menyatakan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan investasi nasional.
"Bapak Presiden mendukung penuh karena investasi mempunyai kontribusi yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia," pungkas Rosan.
Baca Juga
Dalam keterangannya usai pertemuan, Rosan menyampaikan bahwa realisasi investasi sepanjang 2024 melampaui target yang telah ditetapkan. Bahkan, investasi tersebut, menurut Rosan, juga berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja.
"Penyerapan tenaga kerja 2,45 juta orang, atau meningkat 34,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujarnya kepada wartawan.
Dari total investasi 2024, porsi terbesar berada di luar Pulau Jawa dengan 52,2% atau Rp895,4 triliun, sementara investasi di Pulau Jawa sebesar 47,8% atau Rp818,8 triliun. Jika dikategorikan berdasarkan asal modal, penanaman modal asing (PMA) sedikit lebih besar dibandingkan dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
“Penanaman modal asing itu lebih tinggi sedikit, 52,5% atau Rp900,2 triliun, dan PMDN 47,5% atau Rp814 triliun," ungkap Rosan.
Dalam pertemuan tersebut, Rosan menjelaskan secara lebih rinci, lima provinsi dengan realisasi investasi tertinggi sepanjang 2024 adalah Jawa Barat (14,7 persen), DKI Jakarta (14,1 persen), Jawa Timur (8,6 persen), Sulawesi Tengah (8,2 persen), dan Banten (6,2 persen).
Sementara itu, negara dengan investasi terbesar di Indonesia adalah Singapura yang mencapai US$20,1 miliar diikuti oleh Hong Kong US$8,2 miliar. Lalu, China US$8,1 miliar, Malaysia di US$4,2 miliar dan Amerika Serikat di US$3,7 miliar.
Rosan juga melaporkan bahwa kontribusi investasi dari sektor hilirisasi pada 2024 mencapai Rp407,8 triliun atau sekitar 23,8 persen dari total investasi nasional.
Kontribusi tersebut tidak hanya di sektor mineral, tetapi juga sektor kehutanan sebesar Rp64 triliun, industri kelapa sawit dan kertas Rp67,1 triliun, minyak dan gas petrokimia Rp23,1 triliun, serta baterai kendaraan listrik Rp8,4 triliun.