Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah melalui Perhutani berencana menambah area tanam tebu sekitar 6.000 hekatre (ha) tahun ini. Mayoritas penambahan lahan berada di Jawa Timur.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food Sis Apik Wijayanto menyampaikan, penambahan areal tebu merupakan salah satu upaya pemerintah menggenjot produksi gula dalam negeri.
“Perhutani, mudah-mudahan tahun ini bisa sekitar 6.000 ha tambahannya,” kata Sis saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Rabu (5/2/2025).
Sis mengatakan, mayoritas penambahan areal tanam akan dilakukan di wilayah Jawa Timur. Apalagi, saat ini produksi tebu di wilayah Malang cukup baik berkat harga gula yang bagus.
Selain di Jawa Timur, pemerintah juga berencana untuk menambah areal tanam di wilayah Cirebon, Jawa Barat.
Lebih lanjut, Sis menyebut bahwa pihaknya ingin bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) agar Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) ikut menanam tebu.
Baca Juga
Dia mengharapkan, penambahan areal tebu dapat meningkatkan produksi gula menjadi 350.000 ton tahun ini.
“Tahun ini harapan saya bisa menjadi 350.000 ton,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memperbaiki budidaya tebu, menambah bibit tebu varian baru, hingga gencar melakukan komunikasi, edukasi, dan kolaborasi dengan petani. Dengan begitu, produksi gula diharapkan meningkat, demikian pula dari sisi kualitasnya.
Di sisi lain, ID Food memperkirakan bahwa musim giling tebu akan berlangsung lebih cepat. Sis menuturkan, proses panen tebu saat ini sedang berlangsung berkat musim tanam yang mulai lebih awal.
“Artinya di bulan April kita udah siap. Dari sisi teknis, produksi, mesin produksi, dari 6 pabrik gula yang ada kita siap,” pungkasnya.