Bisnis.com, JAKARTA - China menemukan energi baru terbarukan (EBT) thorium sebanyak 1 juta ton. Selain China, Indonesia ternyata juga memiliki potensi sumber daya thorium.
Thorium merupakan logam tanah jarang yang dapat digunakan sebagai bahan bakar nuklir alternatif dan sumber energi terbarukan.
Adapun, cadangan thorium di China itu ditemukan di Kompleks Pertambangan Bayan Obo di Provinsi Fujian dan Hainan. Para peneliti mengeklaim, dengan cadangan thorium itu dapat memperpanjang sumber energi nuklir China hingga 60.000 tahun.
"Selama lebih dari 1 abad, negara-negara telah terlibat dalam perang memperebutkan bahan bakar fosil. Ternyata sumber energi yang tak terbatas itu terletak tepat di bawah kaki kita," kata seorang geolog Beijing yang enggan disebutkan namanya dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Rabu (5/3/2025).
Ternyata, Indonesia juga memiliki potensi cadangan thorium. Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi nasional (BRIN) Rohadi Awaludin mengungkapkan cadangan 'nuklir hijau' di RI itu mencapai ratusan ribu ton.
"Indonesia dikaruniai sumber daya alam yang cukup terkait bahan bakar nuklir dalam bentuk uranium dan thorium. Untuk Uranium terdapat sekitar 90.000 ton dan thorium sekitar 140.000 ton," kata Rohadi dalam keterangannya pada Desember 2022 lalu.
Menurutnya, dengan cadangan sebesar itu Indonesia sudah cukup modal untuk memenuhi kebutuhan energi menggunakan tenaga nuklir. Adapun, thorium dapat ditemukan di Pulau Bangka, Meulaboh-Aceh, Sibolga di Sumatra Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Kendati demikian, Rohadi mengatakan belum ada pengusaha yang tertarik untuk mengolah mineral tersebut.
“Pengolahan mineral uranium dan thorium akan dimulai jika Indonesia sudah membangun pembangkit listrik tenaga nuklir [PLTN]. Artinya lebih ke hulu, ke bahan galian nuklir,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan Pemutakhiran Data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral Logam Badan Geologi 2023, Indonesia memiliki sumber daya tereka thorium 9,89 juta ton bijih dan 3.424 ton logam. Sementara itu, sumber daya terukur thorium mencapai 652.979 ton bijih dan 4.729 logam.
Kelebihan dan Kekurangan Thorium
Mengutip laman resmi BRIN, thorium memiliki kelebihan untuk dibandingkan bahan bakar konvensional lainnya pada reaktor nuklir.
Thorium memiliki sifat termofisika yang menguntungkan dan keunggulan sifat neutronik. Artinya, thorium memiliki kemampuan absorpsi neutron termal sekitar tiga kali lipat dibandingkan uranium. Thorium juga secara umum dinilai memiliki resistansi proliferasi yang lebih baik.
Selain kelebihan tersebut, penggunaan thorium memiliki beberapa tantangan, baik di sisi hulu maupun hilir.
Beberapa tantangan pemanfaatan thorium dalam skala yang lebih masif adalah masih kurangnya infrastruktur untuk pengembangan dan penilaian performa sistem reaktor dan siklus bahan bakar thorium, dibandingkan infrastruktur bahan bakar yang ada saat ini. Selain itu, operasional bahan bakar thorium masih terbatas.
Baca Juga
Dari sisi keekonomian, pengembangan thorium masih memiliki biaya yang tinggi karena permintaan terhadap mineral thorium sebagai produk utama masih rendah.
Sebagai bentuk inovasi rendah karbon, teknologi reaktor generasi baru yang dinilai sesuai untuk bahan bakar berbasis thorium adalah molten salt reactor (MSR) dan reaktor berukuran kecil dan modular - dikenal dengan small modular reactor (SMR).
SMR memiliki karakteristik mengalami poisoned pada siklus awal bahan bakar (beginning of cycle) sehingga thorium dapat dimanfaatkan sebagai penyerap pada siklus awal dan juga digunakan sebagai material fertile selama siklus berlangsung.