Bisnis.com, JAKARTA - China dilaporkan telah menemukan deposit thorium besar yang diperkirakan dapat memasok kebutuhan energi negara ini hingga 60.000 tahun.
Thorium merupakan logam tanah jarang yang dapat digunakan sebagai bahan bakar nuklir alternatif dan sumber energi terbarukan.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Kamis (6/3/2025), Kompleks Pertambangan Bayan Obo di Provinsi Fujian dan Hainan diperkirakan menyimpan 1 juta ton thorium. Para peneliti mengeklaim, cadangan thorium itu dapat memenuhi kebutuhan energi China hingga 60.000 tahun.
"Selama lebih dari 1 abad, negara-negara telah terlibat dalam perang memperebutkan bahan bakar fosil. Ternyata sumber energi yang tak terbatas itu terletak tepat di bawah kaki kita," kata seorang geolog Beijing yang enggan disebutkan namanya.
Lantas, apa itu thorium dan apa kegunaannya?
Mengenal Thorium
Dilansir dari berbagai sumber, thorium merupakan energi baru terbarukan dan termasuk bahan bakar nuklir alternatif selain uranium.
Thorium juga dikenal dengan nama nuklir hijau. Hal ini karena jika digunakan sebagai bahan bakar nuklir, limbah yang dihasilkan thorium jauh lebih sedikit dibandingkan dengan uranium.
Baca Juga
Di alam, jumlah thorium diduga tiga hingga empat kali lebih melimpah daripada uranium. Namun, secara historis penggunaannya dalam industri atau pembangkit listrik masih sedikit.
Hal ini lantaran thorium merupakan bahan yang tidak bisa langsung siap digunakan sebagai bahan bakar seperti halnya uranium. Thorium hanya bisa bereaksi nuklir jika
dipicu dengan bahan bakar nuklir lain seperti uranium-235, uranium-233, dan plutonium-239.
Beda Thorium dan Uranium
Mengutip laman Indonesia.go.id, thorium merupakan bahan bakar yang yang memilki densitas energi terpadat. Alhasil, 1 ton thorium yang hanya sebesar bola basket dapat menjadi bahan bakar pembangkit listrik berdaya 1.000 megawatt selama 1 tahun.
Bandingkan dengan uranium yang membutuhkan 200 ton atau batu bara yang membutuhkan 3,5 juta ton untuk menghasilkan listrik dengan daya yang sama.
Beberapa ilmuwan menyebut energi thorium merupakan sebuah revolusi energi, sebuah sumber energi yang bersih, menghasilkan limbah nuklir yang sangat kecil, tidak dapat dipersenjatai, tidak mengeluarkan emisi apapun dan karena densitas energi yang sangat tinggi maka energi yang dihasilkan sangat murah.
Kegunaan Thorium
Kegunaan utama thorium adalah dalam preparasi mantel Welsbach yang digunakan untuk korek api gas. Thorium juga umumnya digunakan untuk melapisi kawat wolfram dalam peralatan elektronik.
Sebagai katalisator, thorium digunakan untuk mengubah ammonia menjadi asam nitrat, perengkahan minyak bumi, dan produksi asam sulfat.
Di masa depan, thorium dapat menjadi alternatif sumber energi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Pengembangan Thorium di Indonesia
Pemanfaatan thorium sebagai energi listrik juga tengah dikaji di Indonesia. Pengembangan thorium di Tanah Air rencananya akan dilakukan oleh PT ThorCon Power Indonesia.
Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu telah berkomitmen berinvestasi sekitar Rp17 triliun untuk membangun thorium molten salt reactor (TMSR) dengan daya 500 megawatt (MW) di Indonesia.
Berdasarkan catatan Bisnis, ThorCon menargetkan sudah memiliki prototipe pertama pembangkit thorium pada 2029.
Pembangkit thorium yang diharapkan dapat menjual listrik di level US$6 sen per kilowatt hour (kWh) hingga US$7 sen per kWh itu dijadwalkan beroperasi secara komersial pada 2031 atau 2032.