Bisnis.com, JAKARTA— Pasar baterai listrik global berkembang pesat seiring meningkatnya permintaan dan terus menurunnya harga. Pada 2024, seiring dengan tumbuhnya penjualan mobil listrik sebesar 25% menjadi 17 juta, permintaan baterai tahunan melampaui 1 terawatt jam (TWh), sebuah tonggak sejarah.
1. Babak Baru Industri Baterai Listrik, Siapa Pemimpinnya?
International Energy Agency (IEA) dalam laporan terbarunya juga mencatat bahwa harga rata-rata satu paket baterai untuk mobil listrik bertenaga baterai, telah turun di bawah US$100 per kilowatt jam, yang umumnya dianggap sebagai ambang batas utama untuk bersaing dengan kendaraan konvensional.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
2. Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham Bank Danamon (BDMN) 2025
Berdasarkan data yang dikutip Senin (10/3/2025), Lo Kheng Hong memborong lagi saham BDMN pada Februari 2025. Tercatat, jumlah yang dipegang naik dari 18,73 juta per Januari 2025 menjadi 20,32 juta atau setara 0,2%. Lo Kheng Hong sebelumnya sempat mengungkapkan alasan mengapa masih memborong saham BDMN.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
3. Penantang Garuda (GIAA) dan AirAsia (CMPP) Silih Berganti
PT Garuda Indonesia (GIAA) dan PT AirAsia Indonesia (CMPP) kembali kedatangan pendatang baru di saat industri aviasi Tanah Air masih belum dalam keadaan baik. Garuda dan AirAsia menghadapi persaingan baru dari Indonesia Airlines dan BBN Airlines di industri aviasi.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
4. Waran Terstruktur Put BRPT dan MEDC Meluncur Perdana Hari ini, Pertama dalam Sejarah Pasar Modal
Untuk pertama kalinya dalam sejarah pasar modal Indonesia, Waran Terstruktur tipe Put (WT Put) bakal dicatatkan di Bursa Efek Indonesia hari ini, Senin (10/3/2025), menyusul Waran Call yang sudah diterbitkan lebih dahulu pada 2022.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
5. Di Balik Keputusan Goldman Sachs & Morgan Stanley Pangkas Rating Pasar Saham Indonesia
Goldman Sachs Group Inc. menyusul langkah Morgan Stanley untuk memangkas peringkat atau rating pasar saham Indonesia. Dalam laporan Bloomberg Senin (10/3/2025), Goldman Sachs dilaporkan telah memangkas peringkat pasar saham Indonesia dari sebelumnya overweight menjadi market weight.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.