Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan puncak arus mudik dengan moda angkutan udara akan terjadi H-3 Lebaran, Jumat (28/3/2025) dengan prediksi penumpang mencapai 750.000 di seluruh bandara.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan proyeksi puncak arus mudik untuk angkutan udara akan terjadi H-3 Lebaran. Dudy mengklaim saat ini kapasitas bandara dapat menampung para pemudik.
“Besok memang puncak [arus mudik], tapi kan semuanya yang datang sudah sesuai dengan tiketnya, Jadi kita enggak terlalu khawatir,” kata Dudy di Bandara Internasional Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (27/3/2025).
Senada, Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F. Laisa menyebutkan pada puncak arus mudik besok, jumlah penumpang dapat mencapai 750.000 jiwa di seluruh bandara. Sementara untuk Bandara Soekarno-Hatta sendiri penumpang diprediksi mencapai 222.000 pemudik.
“Kita [prediksi] untuk Soetta itu 222.000 penumpang. Kalau seluruhnya [bandara] 750.000,” kata dia.
Lukman melanjutkan hingga saat ini, 50% tiket pesawat atau sebanyak 3,3 juta tiket telah habis terjual dari kapasitas tempat duduk sebanyak 6,6 juta. Penumpang pesawat juga disebut telah naik 10% dibandingkan dengan periode angkutan Lebaran 2025.
Baca Juga
Dia memprediksi terjadi peningkatan penumpang pesawat udara pada periode Angkutan Lebaran 2025 sebesar 12% dengan total penumpang sebanyak 6.186.298 dibanding angkutan lebaran 2024 sebanyak 5.529.659 penumpang.
Adapun perkiraan jumlah penumpang pesawat udara selama posko terpadu Angleb 2025 untuk penumpang domestik sebanyak 4.951.391 dan internasional sebanyak 1.234.907 penumpang.
“Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 dan puncak arus balik pada tanggal 6 April 2025,” kata Lukman,
Lukman juga memastikan kebutuhan kapasitas angkutan udara pada periode Angkutan Lebaran 2025 telah tercukupi, di mana dari proyeksi jumlah penumpang yang ada dibutuhkan 325 armada pesawat udara, sedangkan saat ini tersedia 404 armada yang siap beroperasi, sehingga layanan penerbangan reguler dinilai mampu mengakomodasi lonjakan penumpang dengan optimal.