Bisnis.com, JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID mengungkapkan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah memasuki fase II.
Smelter yang dikelola melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam kelak mampu memproduksi 2 juta ton alumina per tahun.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan SGAR akan memasuki fase II untuk melengkapi SGAR Fase I di Mempawah, Kalimantan Barat itu.
Menurutnya, Proyek SGAR Fase II saat ini berada dalam tahap persiapan penyelesaian Bankable Feasibility Study (BFS) dan Final Investment Decision (FID), yang ditargetkan rampung pada 2025.
Adapun kedua dokumen ini akan menjadi dasar untuk memulai proses Engineering, Procurement, and Construction (EPC).
Sebagai bagian dari strategi hilirisasi, INALUM juga akan membangun smelter baru guna menyerap alumina yang dihasilkan. Dilo mengatakan, hal ini sekaligus memperkuat rantai pasok industri aluminium nasional.
"Kami melihat kebutuhan aluminium nasional terus meningkat. Oleh karena itu, kami memperkuat suplai dan rantai pasok agar dapat mendukung industrialisasi sektor manufaktur Indonesia di masa depan," ujar Dilo melalui keterangan resmi, Kamis (27/3/2025).
Dia juga menyampaikan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah mineral Indonesia. Dengan integrasi yang lebih kuat, menurutnya proyek ini akan menjawab kebutuhan aluminium nasional yang saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun.
Dilo mengatakan, dengan ekosistem rantai pasok aluminium yang semakin solid, Grup MIND ID akan memperkuat eksplorasi cadangan bauksit guna memastikan keberlanjutan pasokan bahan baku.
"Cadangan bauksit nasional saat ini tercatat sebesar 158,83 juta ton, sementara kebutuhan produksi akan terus meningkat di masa mendatang," jelasnya.
Selain memperkuat industri, pengembangan SGAR Fase II juga diharapkan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Proyek ini berpotensi berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hingga 5,5 persen pada 2025, sekaligus mendorong peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, serta pemerataan ekonomi di daerah.
"Hal ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan ekonomi Indonesia semakin berdaulat dan tumbuh lebih kuat menuju Indonesia Emas," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama INALUM Ilhamsyah Mahendra menyampaikan, pengiriman perdana alumina dari Mempawah ke Smelter aluminium INALUM di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, diharapkan akan berlangsung pada akhir April 2025.
"Kami bersyukur semua proses di lapangan berjalan sangat baik, dan kami dalam tahap menuju 100% capacity. Harapannya akhir April, alumina pertama bisa dikirim di site Kuala Tanjung," ujar Ilham.
Dia menjelaskan smelter aluminium INALUM saat ini memiliki kapasitas produksi aluminium hingga sebesar 275.000 ton per tahun. Seluruh hasil produksi diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan aluminium domestik.
"Dengan rencana ekspansi SGAR Fase II, maka kebutuhan aluminium domestik akan lebih banyak dipasok oleh mineral dalam negeri, guna memperkuat ketahanan mineral Indonesia," pungkasnya.
------------------
Baca Juga
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.