Bisnis.com, JAKARTA – Pengelola Jalan Tol Cikopo-Palimanan, Astra Tol Cipali mencatat sebanyak 18.000 kendaraan melintasi Jalan Tol Cipali dari arah Jakarta menuju Cirebon pada Minggu (30/3/2025) atau H-1 jelang hari raya Idulfitri 2025.
Sustainability Management & Corporate Communications Department Head Astra Tol Cipali Ardam Rafif Trisilo menyampaikan, volume ruas Tol Cipali menuju Cirebon terpantau sudah terlihat melandai, dengan kondisi lalu lintas menuju arah Cirebon ramai lancar.
“Sejak pukul 00.00 WIB hingga 09.00 WIB terdapat sekitar 18.000 kendaraan melalui Cikopo dari Jakarta menuju Cirebon, dengan rata-rata 2.000 kendaraan per jam,” kata Ardam dalam keterangannya, Minggu (30/3/2025).
Ardam mengatakan, volume tersebut lebih rendah sekitar 57% dibanding volume lalu lintas menuju Cirebon di jam yang sama pada Sabtu (29/3/2025).
Lebih lanjut, Ardam menyebut bahwa kondisi 8 rest area di ruas Tol Cipali pagi ini terpantau cukup ramai. Kendati begitu, masih tersedia banyak lahan parkir maupun toilet untuk kebutuhan pengguna jalan.
Adapun, pelaksanaan one way di ruas Tol Cipali telah dihentikan pada pukul 09.28 WIB atas diskresi kepolisian.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, rekayasa lalu lintas sistem one way telah diterapkan sejak Kamis (27/3/2025), tepatnya di ruas tol mulai dari KM 70 hingga KM 188 Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Kebijakan ini bertujuan untuk mengurai kepadatan kendaraan yang meningkat di jalur tersebut, terutama saat arus mudik.
Penerapan rekayasa lalu lintas ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan panjang yang sering terjadi, terutama pada titik-titik rawan kepadatan. Dengan adanya sistem one way, arus kendaraan diharapkan lebih lancar dan waktu tempuh lebih efisien bagi para pengguna jalan tol.
Kendati begitu, pengendara tetap diimbau untuk selalu memperhatikan informasi terbaru mengenai kebijakan lalu lintas. Polisi akan terus melakukan evaluasi di lokasi untuk memastikan efektivitas penerapan one way dan mengambil tindakan jika diperlukan.
Selain itu, pengguna jalan juga diminta untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas serta mengikuti arahan petugas di lapangan. Keselamatan dan kelancaran perjalanan menjadi prioritas utama dalam kebijakan rekayasa lalu lintas ini.