Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah dipastikan tidak akan mengimpor beras umum pada tahun ini. Hal itu tertuang dalam Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025 yang diolah Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Maret 2025.
“Tidak ada impor beras umum atau CBP 2025, impor beras 2025 hanya merupakan impor beras industri dan beras khusus,” demikian bunyi Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025 yang diterima Bisnis dari Bapanas, dikutip Senin (14/4/2025).
Adapun, pemerintah berencana mendatangkan beras dari luar negeri sebanyak 416.220 ton hingga Desember 2025.
Proyeksi yang sama disebutkan bahwa Indonesia tahun ini berencana mengimpor tujuh komoditas pangan guna memenuhi stok cadangan pangan tahun ini. Komoditas itu mulai dari beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, daging sapi dan kerbau, serta gula konsumsi.
Namun, impor beras di 2025 hanya untuk kebutuhan beras industri dan beras khusus. Mengingat, Indonesia tahun ini telah berkomitmen untuk menutup keran impor beras.
Lebih lanjut, pemerintah hingga akhir 2025 juga berencana untuk mendatangkan 859.933 ton jagung dari luar negeri, 2,05 juta ton kedelai, 495 ton bawang merah, dan 587.277 ton bawang putih. Kemudian, 485.031 ton daging ruminansia seperti daging sapi dan kerbau, serta gula konsumsi sebanyak 190.000 ton tahun ini.
Baca Juga
Adapun importasi dilakukan lantaran stok dan produksi yang ada saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi sebelumnya menegaskan, pemerintah tetap mengutamakan produksi pangan dalam negeri. Neraca Komoditas yang disusun pun, kata dia, tentunya selalu mengusung semangat melindungi petani dan peternak Indonesia.
“Produksi dalam negeri itu selalu menjadi yang utama. Nomor satu itu. Adapun kalau belum cukup atau insufficient, nah itu baru dipikirkan pengadaan dari luar negeri. Jadi pengadaan dari luar negeri itu adalah alternatif terakhir,” jelas Arief dalam keterangannya, dikutip Jumat (11/4/2025).
Dia menuturkan, proyeksi yang disusun pemerintah memuat angka-angka yang kredibel dengan tetap melindungi kepentingan produsen dalam negeri. Arief memastikan, pengadaan luar negeri akan diupayakan tidak memberi dampak disruptif.
Berikut daftar tujuh komoditas yang diimpor Indonesia tahun ini:
1.Beras - 416.220 ton
2.Jagung - 859.933 ton
3.Kedelai - 2,05 juta ton
4.Bawang Merah - 495 ton
5.Bawang putih - 587.277 ton
6.Daging sapi dan kerbau - 485.031 ton
7.Gula konsumsi - 190.000 ton