Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wakil PM Rusia: Tarif Trump Bisa Percepat Penyelesaian Perjanjian Indonesia-Eurasia

Tingginya tarif Trump berpeluang menjadi dorongan untuk mempercepat penyelesaian perjanjian dagang Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia.
Bendera Rusia di sebuah kapal yang berada di St Petersburg, Rusia. / Bloomberg-Andrey Rudakov
Bendera Rusia di sebuah kapal yang berada di St Petersburg, Rusia. / Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA — Kebijakan tarif Trump dapat menjadi momentum positif bagi Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia dalam merampungkan perjanjian perdagangan bebas antara kedua pihak.

Wakil Perdana Menteri Pertama Rusia Denis Manturov menyebut proses perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia (Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement/I-EAEU FTA) masih berjalan dengan positif hingga saat ini. 

Sebagai informasi, Uni Ekonomi Eurasia adalah blok perdagangan yang beranggotakan lima negara, yakni Rusia, Kirgiztan, Kazakhstan, Belarusia, dan Armenia. 

Manturov berharap, kesepakatan perdagangan bebas itu sudah dapat ditandatangani pada akhir 2025 mendatang. Dia menyebut, kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dapat menjadi pemantik bagi kedua pihak untuk segera merampungkan perjanjian ini.

"Dengan kebijakan tarif AS yang sangat tinggi diharapkan bisa menjadi dorongan untuk menyelesaikan perjanjian dengan Uni Ekonomi Eurasia," kata Manturov saat ditemui di agenda The Russia-Indonesia Business Forum di Jakarta pada Senin (14/4/2025). 

Ditemui pada acara yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, pemerintah menargetkan perundingan poin-poin perjanjian I-EAEU FTA sudah rampung pada paruh pertama tahun 2025. Hal ini sesuai dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

Airlangga menuturkan, setelah isi perjanjian disepakati, kedua pihak masih harus melakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.

"Arahan Pak Presiden minta semester I/2025 bisa conclude seluruh term. Tetapi, tentu sesudah itu ada namanya legal scrubbing. Nah, itu [legal scrubbing] lebih detail dan panjang prosesnya," kata Airlangga.

Dia menuturkan, poin-poin dari I-EAEU FTA pada dasarnya berkaitan dengan upaya penurunan hambatan tarif dan non-tarif antara kedua pihak. Meski demikian, Airlangga tidak memperinci besaran penurunan yang dimaksud.

Sementara itu, Wakil Komite Bilateral Rusia dan Belarusia, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Didit Ratam menyebut, di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi, Indonesia perlu melihat pasar-pasar non tradisional guna meningkatkan perdagangannya.

"Pasar-pasar ini seperti Rusia, Eropa Timur, Dan Amerika Selatan. Khusus Rusia, ini baru dibuka Kembali Karena menghangatnya hubungan Indonesia-Rusia dibawah Presiden Prabowo Subianto," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper