Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Pamer Devisa RI dari Pariwisata Capai Rp280 Triliun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sektor pariwisata memiliki potensi besar untuk menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam The UN Tourism CAP-CSA Joint Commission Meeting, di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).-Bisnis/Ni Luh Anggela.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam The UN Tourism CAP-CSA Joint Commission Meeting, di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).-Bisnis/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sektor pariwisata memiliki potensi besar untuk menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

Airlangga mengungkapkan, Indonesia pada tahun lalu menyambut lebih dari 13 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan menghasilkan devisa sektor pariwisata sekitar US$16,7 miliar atau setara Rp280 triliun (kurs Jisdor Rp16.773) di 2024.

“Indonesia memandang pariwisata sebagai sektor potensial dan Indonesia menyambut lebih dari 13 juta pengunjung internasional dan menghasilkan pendapatan sekitar US$16,7 miliar dalam pendapatan devisa,” kata Airlangga dalam The UN Tourism CAP-CSA Joint Commission Meeting, di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Airlangga mengatakan, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto memandang pariwisata sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi.

Mengingat, selain menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dan menghasilkan devisa, sektor ini juga dapat mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan. 

Untuk itu, Airlangga menyebut bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan serta mendorong pariwisata berbasis masyarakat lokal melalui berbagai program, seperti pariwisata berbasis desa dan mengubah destinasi dari strategi pariwisata massal menjadi jalur yang lebih berkelanjutan.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut bahwa sektor pariwisata semakin penting di tengah kondisi ekonomi global saat ini. 

Adanya kekhawatiran terhadap kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan Amerika Serikat (AS), kata dia, dapat berdampak besar pada arus perdagangan internasional, mengganggu rantai pasokan global, dan akan memengaruhi lintasan pertumbuhan global.

Bahkan, lanjutnya, sebagian besar negara telah mengurangi pertumbuhan global dari 0,5% menjadi 1% karena ketidakpastian tersebut.

Untuk itu, Indonesia berkomitmen untuk menempuh jalur kerja sama dengan berbagai negara. Dia meyakini, kekuatan kolaborasi dapat membuat semua pihak menjadi lebih kuat dan sejahtera.

Dalam hal ini, Airlangga mengajak semua delegasi yang hadir dalam The UN Tourism CAP-CSA Joint Commission Meeting untuk bekerja sama dan memanfaatkan pertemuan tersebut untuk saling berkolaborasi, utamanya di sektor pariwisata.

“Mari kita bahas bagaimana cara mempromosikan pariwisata dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, inklusivitas, dan menjaga lingkungan kita,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper