Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri UMKM Buka Suara soal Aplikasi Temu China Beredar di RI

Menteri UMKM Maman Abdurrahman memastikan aplikasi Temu asal China tidak akan masuk ke dalam pasar Indonesia.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam konferensi pers di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Selasa (15/4/2025) —Bisnis/Rika Anggraeni.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam konferensi pers di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Selasa (15/4/2025) —Bisnis/Rika Anggraeni.

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Kementerian UMKM) memastikan aplikasi Temu asal China tidak akan masuk ke dalam pasar Indonesia.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan bahwa platform Temu sudah ditolak dan tak diizinkan masuk ke Indonesia, sehingga dia memastikan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan terkait aplikasi Temu.

“Jadi Temu [aplikasi dari China] sudah ditolak kan, sudah ditolak kan? Jadi saya pikir no issue,” kata Maman dalam konferensi pers di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Namun, berdasarkan penelusuran Bisnis, Selasa (15/4/2024), aplikasi Temu masih beredar di Play Store maupun App Store. Misalnya di Play Store, aplikasi Temu besutan China itu sudah diunduh lebih dari 500 juta. Adapun, penilaian Temu di Play Store adalah 4,3 dari 5 dengan 7 juta ulasan.

Sementara itu, aplikasi Temu di App Store masuk ke dalam peringkat ke-33 kategori belanja. Di sana, Temu mendapatkan rating 4,5 dari 5.

Untuk diketahui, aplikasi Temu merupakan layanan e-commerce yang didirikan oleh mantan insinyur Google, Colin Huang.

Berdasarkan catatan Bisnis, laporan Southeast Asia eCommerce Outlook 2024 yang dirilis TMO Group mengungkap platform e-commerce di bawah perusahaan teknologi China Pinduoduo, Temu, pertama kali memasuki Asia Tenggara melalui Filipina pada 26 Agustus 2023.

Tak lama, Temu berekspansi ke Malaysia pada 8 September 2023. Di China, platform e-commerce Pinduoduo telah melampaui para pesaingnya yang dioperasikan oleh Alibaba Group Holding dan JD.com.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang kini berganti menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) telah memblokir platform e-commerce Temu, karena platform asal China itu berpotensi mengancam keberlangsungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyampaikan hadirnya platform Temu di Indonesia dapat berdampak negatif terhadap pelaku UMKM. Pasalnya, parapelaku UMKM dihadapkan dengan model bisnis produsen ke konsumen langsung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper