Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenpar Sebut Maladewa Minat Sedot Tenaga Kerja Indonesia di Sektor Pariwisata

Kemenpar menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah perwakilan negara anggota Organisasi Pariwisata Dunia (UN Tourism), salah satunya Maladewa
Ketua CAP UN Tourism Esperanza Christina Garcia Frasco, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, dan Sekretaris Jenderal UN Tourism Zurab Pololikashvili dalam konferensi pers The UN Tourism CAP-CSA di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).  - BISNIS/Ni Luh Anggela.
Ketua CAP UN Tourism Esperanza Christina Garcia Frasco, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, dan Sekretaris Jenderal UN Tourism Zurab Pololikashvili dalam konferensi pers The UN Tourism CAP-CSA di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025). - BISNIS/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah perwakilan negara anggota Organisasi Pariwisata Dunia (UN Tourism), salah satunya Maladewa, di sela-sela pertemuan 37th CAP-CSA di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2025).

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenpar Rizki Handayani Mustafa menyampaikan, Maladewa dalam pertemuan itu mengharapkan adanya kerja sama di bidang human resource atau sumber daya manusia (SDM), mengingat negara itu sangat membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia.

“Mereka sedang membangun sekitar 100 proyek lagi di sana dan tentunya butuh human resource dari Indonesia,” kata Kiki, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers 37th CAP-CSA di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2025).

Kiki menuturkan, Kemenpar memiliki enam sekolah politeknik pariwisata yang menghasilkan 2.000 lulusan per tahunnya. Dengan adanya peluang kerja sama ini, Kiki menilai bahwa Indonesia dapat mengirimkan para mahasiswa untuk melaksanakan pelatihan atau magang di Maladewa.

Harapannya, kata Kiki, para mahasiswa yang dikirim ke Maladewa bisa mendapat pengalaman langsung saat bekerja di negara kepulauan tersebut. 

Selain SDM, Kiki menyebut bahwa Maladewa juga tertarik bekerja sama di bidang wellness dan spa. 

Menurutnya, rencana kerja sama ini juga dapat dimanfaatkan sebagai ajang pelatihan bagi para mahasiswa di politeknik pariwisata untuk bekerja di Maladewa.

Di sisi lain, Kiki menyebut bahwa Indonesia juga berminat untuk bekerja sama di bidang wellness, utamanya spa. Pasalnya, kata Kiki, Indonesia sudah cukup lama mengekspor produk wellness ke Maladewa.

“Kita juga kaya sekali dengan produk wellness dan memang di Maldives itu kita sudah cukup lama mengekspor baik produk maupun produk kerja untuk di bidang SPA dan wellness,” tuturnya. 

Sebagai informasi, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan CAP-CSA 2025. Gelaran tahunan yang bertajuk Joint Commission Meeting untuk Komisi UN Tourism untuk Asia Timur dan Pasifik (CAP) dan Komisi UN Tourism untuk Asia Selatan (CSA) yang ke- 37 itu digelar di Hotel Mulia Senayan Jakarta, pada 15-16 April 2025.

Melalui kegiatan ini, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut bahwa Indonesia memiliki kesempatan untuk memperkenalkan keindahan budaya, destinasi unggulan, dan kebijakan pariwisata berkelanjutan yang terus dikembangkan.

“Maka, kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk memastikan kelancaran acara ini,” kata Widiyanti dalam keterangannya, dikutip Selasa (15/4/2025). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper