Bisnis.com, JAMBI — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah mengidentifikasi dua lapangan gas yang mempunyai potensi kandungan campuran propana (C3H8) dan butana (C4H10) sebagai bahan baku liquefied petroleum gas (LPG).
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto memerinci, dua lapangan itu berada di Wilayah kerja (WK) Jambi Merang dan WK Offshore North West Java (ONWJ). Keduanya merupakan WK yang dioperatori oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
Djoko pun memastikan dalam waktu dekat ini pihaknya bersama PHE berencana untuk membangun fasilitas pengolahan LPG (LPG plant) di kedua lapangan itu.
Dia mengungkapkan, kapasitas produksi LPG di WK Jambi Merang sebesar 200 metrik ton per hari, sedangkan untuk lapangan di WK ONWJ, kapasitas produksinya mencapai 180 metrik ton per hari.
"Nah, 7 bulan dari sekarang insyaallah bisa onstream juga LPG-nya. Itu akan menambah produksi LPG dari Jambi Merang juga," ucap Djoko di Jambi, Rabu (16/4/2025).
Sementara itu, Wakil Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan, pihaknya terus menggenjot eksplorasi lapangan gas di Provinsi Jambi yang memiliki potensi C3H8 dan C4H10 untuk memproduksi LPG.
Baca Juga
Dia mengatakan, pemerintah tengah memetakan WK migas yang bisa menghasilkan LPG. Apalagi, saat ini telah ada Akatara Gas Processing Facility (AGPF) milik Jadestone Energy (Lemang) Pte. Ltd di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.
AGPF itu mampu menghasilkan LPG hingga 185 metrik ton per hari. Yuliot mengatakan, masih ada beberapa wilayah di Jambi yang memiliki potensi serupa.
"Jadi, ini kan ada beberapa lapangan khususnya di Jambi yang kita lagi kembangkan. Harapannya itu kan kondisi gasnya hampir sama [dengan AGPF], sehingga itu bisa diolah menjadi LPG," kata Yuliot.
Yuliot mengatakan, 80% kebutuhan LPG dalam negeri saat ini masih berasal dari impor. Menurutnya, nilai impor LPG tersebut mencapai Rp500 triliun per tahun.
"Jadi, kalau ada lapangan yang menghasilkan gas itu seperti di Akatara ini, ya justru ini sangat berpotensi kita untuk meningkatkan ketersediaan energi, terutama LPG di dalam negeri," katanya.