Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sengkarut Ekspor Kelapa Bulat, Kemendag Mengaku Masih Tahap Pembahasan

Kemendag masih membahas dengan pemangku kepentingan terkait ekspor kelapa bulat yang cukup langka di Indonesia
Ilustrasi kelapa bulat
Ilustrasi kelapa bulat

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) buka suara terkait kebijakan ekspor kelapa bulat (santan), seiring dengan harganya yang masih melambung tinggi.

Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kemendag Rusmin Amin mengatakan hingga saat ini kebijakan terkait ekspor kelapa bulat masih dibahas.

Namun, dia juga menyebut pihaknya belum mendapatkan arahan dari Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso terkait kebijakan ekspor kelapa bulat.

“Kayaknya masih dibahas [kebijakan ekspor kelapa bulat], kebetulan saya di Kebijakan Perdagangan, sampai saat ini kami belum dapat arahan dari pimpinan [untuk] bahas lebih lanjut, kami menunggu saja dari teman-teman Kebijakan Perdagangan,” kata Rusmin saat ditemui di DoubleTree by Hilton Hotel Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Untuk itu, Rusmin menegaskan bahwa pembahasan yang menyangkut regulasi ekspor kelapa bulat belum diserahkan ke BKPerdag. “Belum sampai ke kami,” ungkapnya.

Sebelumnya, Eksportir menyebut ekspor kelapa bulat dalam negeri telah mengganggu permintaan dan persediaan (stok) di dalam negeri.

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan permasalahan ekspor kelapa bulat ini telah terjadi berlangsung sejak lama.

“Ada masalah karena industri hilir kelapa kekurangan bahan baku kelapa, sudah lama [terjadi permasalahan ekspor kelapa bulat],” kata Benny kepada Bisnis, Rabu (23/4/2025).

Benny juga menyebut China menjadi negara tujuan utama ekspor kelapa bulat Indonesia. “Permintaan selalu ada dari pihak China,” ungkapnya.

Adapun, dari sengkarut permasalahan ekspor kelapa bulat ini, Benny menuturkan sudah dilakukan mediasi oleh pemerintah antara petani kelapa dan industri hilir kelapa.

“Sudah dimediasi oleh pemerintah antara petani kelapa dan industri hilir kelapa, hasilnya saya belum dapat informasi,” ujarnya.

Harga Turun, Tapi Masih Mahal

Sebelumnya, pedagang mengeluhkan harga kelapa bulat (santan) yang masih mahal, meski harganya sudah mulai bergerak turun.

Pedagang santan kelapa, Atin (45) di Pademangan Barat, misalnya, menuturkan harga kelapa bulat kini dibanderol Rp20.000 per butir. Harganya mulai berangsur turun dari periode Ramadan—Lebaran 2025 yang berada di kisaran Rp20.000–Rp25.000 per butir.

Atin mengatakan, dirinya hanya mampu menjual 100 butir dari 250 butir kelapa bulat per hari, imbas harga kelapa bulat yang tinggi.

Padahal, Atin menuturkan bahwa harga kelapa bulat pernah dijual di rentang Rp8.000–Rp10.000 per butir. Ini artinya, harga komoditas ini naik dua kali lipat.

“Kita padahal kekurangan yang pedagang kecil. Mudah-mudahan turun lagi, tapi paling turun nggak turun kayak dulu. Dulu mah paling Rp8.000 per butir saya jual itu yang [ukuran] sedang, kalau yang besar paling Rp10.000 [per butir],” kata Atin saat ditemui Bisnis, Kamis (24/4/2025).

Untuk itu, dia berharap harga kelapa bulat bisa kembali normal di rentang harga Rp8.000–Rp10.000 per butir, yang masing-masing untuk ukuran sedang dan besar.

“Maunya Rp8.000–Rp10.000 [per butir], kasihan juga kayak warung-warung Padang yang butuh santan banyak, pedagang cincau, cendol, pasti mereka jualnya bingung [karena harga kelapa santan naik],” ujarnya.

Di sisi lain, dia juga menyinggung stok kelapa bulat yang berkurang dari biasanya. “Biasanya dari gudangnya tiap hari ada terus sekarang jarang kirim,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper