Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom memperkirakan Indonesia berpotensi mengekspor produk tekstil, sepatu, hingga mesin ke Peru dengan ditandatanganinya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia—Peru (Indonesia—Peru CEPA/IP—CEPA) pada hari ini, Senin (11/8/2025).
Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan dengan adanya IP—CEPA, maka membuka keuntungan baru bagi Indonesia, yakni berupa potensi pasar ekspor baru dan peluang diversifikasi tujuan ekspor.
“Kita [Indonesia] berpotensi mengekspor produk tekstil, sepatu, alat elektronik/listrik, dan mesin-mesin ringan,” kata Wijayanto kepada Bisnis, Senin (11/8/2025).
Namun, Wijayanto menuturkan pemerintah perlu memastikan utilisasi perjanjian IP—CEPA yang cukup tinggi agar perjanjian dagang ini berjalan efektif dan memberi manfaat di sektor perdagangan.
“Artinya, diikuti langkah kongkrit berupa peningkatan ekspor. Kita perlu fokus pada perbaikan daya saing dan diversifikasi produk, ini diperlukan kolaborasi lintas kementerian,” tuturnya.
Di sisi lain, Wijayanto juga mengapresiasi langkah pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka pasar baru dengan mempercepat perjanjian dagang.
Baca Juga
“Kita patut acungi dua jempol untuk Kemendag, yang sangat agresif membuka pasar baru di luar negeri. Kendatipun ekonomi Peru tidak terlau besar, tetap saja ia berperan penting untuk diversifikasi ekspor kita, apalagi situasi dunia makin dinamis,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan perjanjian dagang Indonesia—Peru CEPA telah rampung dan akan ditandatangani pada 11 Agustus 2025.
“Dengan Peru [melalui IP—CEPA] tanggal 11 [Agustus 2025] akan kita tandatangani. Jadi kita cepat ini. Jadi teman-teman sebenarnya masih di Peru. Sudah selesai [perjanjian IP—CEPA], karena Presiden Peru [Dina Boluarte] juga mau ke sini, tanggal 11 [Agustus 2025], jadi kebetulan perjanjiannya sudah selesai,” kata Budi di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Terbaru, Presiden Peru Dina Boluarte pada Minggu (10/8/2025) tiba di Indonesia untuk melakukan kunjungan kenegaraan, dan disambut Mendag Budi Santoso.
Mendag Budi Santoso melalui akun Instagram @budisantosofficial, menyatakan kedua negara memiliki komitmen kerja sama bilateral, khususnya di sektor ekonomi dan perdagangan.
“Indonesia dan Peru berkomitmen untuk saling menguatkan kerja sama bilateral di sejumlah sektor, khususnya ekonomi dan perdagangan,” tulis Mendag Budi yang dikutip dari Instagram resminya, Senin (11/8/2025).
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyatakan Indonesia dan Peru sepakat untuk memperluas kerja sama di bidang kebudayaan dan ekonomi. Hal itu disampaikan Kepala Negara dalam kunjungan resminya ke Peru pada Kamis (14/11/2024).
Pada saat itu, Kepala Negara RI menyatakan Indonesia dan Peru berkomitmen untuk menyelesaikan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dalam enam bulan ke depan. Selain itu, Presiden Prabowo juga menyampaikan Indonesia akan membuka akses pasar bagi produk-produk asal Peru.
“Kami berharap dapat membangun hubungan bilateral yang kuat serta dalam konteks hubungan multilateral. Indonesia sebagai bagian dari ASEAN akan terus mendukung partisipasi Peru dalam ASEAN,” tutur Presiden Prabowo, seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Jumat (8/8/2025).