Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha ritel meminta agar pemerintah memberikan stimulus bantuan langsung tunai (BLT) berupa voucher belanja untuk mendongkrak ekonomi nasional di kuartal II/2025.
Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menuturkan bahwa industri ritel masih membutuhkan stimulus berupa voucher belanja guna menggenjot daya beli masyarakat, di samping juga perlu membuka keran kebijakan penghematan anggaran di Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Terlebih, Hippindo juga mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi nasional yang masih akan melambat di kuartal berikutnya atau di bawah 5%, imbas industri telah kehilangan momentum Hari Raya Idulfitri 1446 H atau lebaran 2025.
Untuk diketahui, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekonomi kuartal I/2025 hanya mampu tumbuh sebesar 4,87% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhannya melambat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu di level 5,11% yoy.
“Harapan kami, dibukanya keran belanja pemerintah, mungkin itu harus dibuka atau BLT. Kita minta ada stimulus BLT supaya menaikkan ekonomi,” kata Budihardjo saat ditemui di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Budihardjo menyebut, pemberian stimulus voucher belanja ini diberikan langsung kepada masyarakat, terutama kalangan bawah. Dengan begitu, stimulus ini akan menggerakkan ekonomi dalam negeri.
Baca Juga
“Kami mintanya [BLT] ya kayak dulu, diberikan ke bawah atau voucher belanja, lah. Suruh orang belanja di Indonesia. Ibu-ibu semua dikasih untuk belanja,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budihardjo juga memperkirakan pertumbuhan industri ritel di tahun ini akan berbeda-beda tergantung segmen industri. Namun, dia memproyeksikan segmen produk perawatan pribadi (personal care) bisa tumbuh sekitar 10% di tahun ini.
Sementara itu, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyatakan pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu terkait permintaan akan adanya voucher belanja.
“Yang namanya aspirasi, ya kami tampung. Nanti kami bahaslah di internal pemerintah, dikaji dulu [terkait bLT voucher belanja],” pungkasnya.