Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Baru Chandra Asri Diganggu Premanisme, Apindo Bilang Begini

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) angkat bicara mengenai isu premanisme yang menggangu investasi pabrik kimia milik Chandra Asri Group di Cilegon.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani memberikan paparan saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Jumat (10/11/2023)/Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani memberikan paparan saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Jumat (10/11/2023)/Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai polemik gangguan 'premanisme di investasi baru pabrik kimia chlor alkali-ethylene dichloride (CA-EDC) milik Chandra Asri Group perlu diinvestigasi lebih dalam guna mengantisipasi hambatan investasi.

Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani mengatakan, pihaknya dalam hal ini menyoroti aspek keamanan investasi agar tidak mengganggu iklim usaha pada masa mendatang. 

"Jadi ini yang mungkin menjadi perhatian kami, tapi peristiwa Cilegon saya rasa perlu diinvestigasi lebih lanjut, untuk mengetahui duduk persoalannya seperti apa," kata Shinta dalam konferensi pers Apindo, Selasa (13/5/2025). 

Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan berbagai video yang tersebar lewat akun Instagram, X hingga TikTok yang menunjukkan sejumlah pihak yang diduga adalah Kadin Cilegon hingga ormas setempat meminta jatah proyek dari total investasi yang digelontorkan untuk membangun pabrik CA-EDC.

Dalam unggahan video yang beredar salah satunya melalui akun TikTok Fakta Banten, pada Minggu (11/5/2025), pihak-pihak tersebut bertemu dengan perwakilan dari Chengda Engieering Co yang merupakan kontraktor dari proyek pembangunan pabrik milik anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yaitu PT Chandra Asri Alkali (CAA).

Terlihat dalam video, beberapa orang mengenakan seragam putih dan hitam lambang Kadin ikut bersuara dalam pertemuan tersebut. Tak hanya Kadin, terdapat lembaga asosiasi dan ormas lain yang disebutkan turut hadir dalam agenda tersebut seperti HIPPI, Hipmi, Gapensi, HNSI, dan lainnya. 

Dalam hal ini, Shinta tak memberikan komentar lebih lanjut. Namun, dia mendorong pemerintah untuk memberikan penguatan regulasi dan investigasi terkait oknum yang mengatasnamakan organisasi maupun individu untuk tindakan yang menyeleweng. 

"Jadi kami enggak mau terlalu lihat di sisi itu, yang kami mau garis bawahi lebih dari aspek keamanan dan organisasi. Itu yang menjadi satu perhatian sangat penting karena ini juga mengganggu daripada iklim usaha yang baik," tuturnya.

Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah melakukan verifikasi atas unggahan viral di media sosial yang menunjukkan anggota Kadin di Cilegon diduga meminta 'jatah' proyek pada investor yang terkait pembangunan pabrik kimia CA-EDC milik Chandra Asri Group.  

Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dan membentuk tim verifikasi. Kadin pusat bersama dengan pemerintah setempat dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan turun ke lapangan besok, Rabu (14/5/2025).  

"Kalau ada hal-hal seperti itu lebih ke arah oknum dan itu levelnya kan kabupaten/kota sehingga kita akan bekerja sama dengan provinsi," kata Anin saat ditemui di TempoScan Tower, Selasa (13/5/2025).  

Tak hanya itu, Kadin mengutus wakil ketua umum bidang hukum dan organisasi untuk menindaklanjuti seta menyikapi secara bijak. Dalam hal ini, Anin mengarahkan Kadin untuk fokus meningkatkan perdagangan dan investasi ke dalam negeri. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper