Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Ingin Tarik Rp132 Triliun Potensi Ekonomi Jemaah Haji RI lewat QRIS

Hingga saat ini, Bank Indonesia masih mempersiapkan penggunaan di QRIS di Arab Saudi.
Jemaah calon haji Indonesia mengantre pemeriksaan barang di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz, Madinah, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). Bisnis/Reni Lestari.
Jemaah calon haji Indonesia mengantre pemeriksaan barang di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz, Madinah, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). Bisnis/Reni Lestari.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan potensi ekonomi jemaah haji dan umroh Indonesia di Arab Saudi sebesar US$8 miliar atau sekitar Rp132,38 triliun (kurs JISDOR 15 Mei 2025 senilai Rp16.535 per dolar AS). Pemerintah pun ingin kembalikan potensi ekonomi itu ke Indonesia.

Airlangga menjelaskan pemerintah harus menyiapkan semua akomodasi para jemaah haji-umroh Indonesia di Arab Saudi. 

"Kita siapkan service [layanan] di sana, maka tentu US$8 billion [miliar] ini sebagian bisa ditarik pulang lagi," ujar Airlangga dalam acara Sarasehan Ekonomi Islam Indonesia di Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).

Menurutnya, China sudah melakukan taktik serupa. Caranya, pemerintah China mengeluarkan sistem pembayaran untuk digunakan warga negaranya yang berlibur ke luar negeri.

Airlangga pun meyakini pemerintah Indonesia bisa mencontoh langkah tersebut. Apalagi, sambungnya, Bank Indonesia (BI) sudah membangun sistem pembayaran QRIS alias Quick Response Code Indonesian Standard.

"Nah Indonesia kalau misalnya kita menggunakan QRIS-nya Pak Gubernur BI, QRIS dengan bank sentralnya Saudi, sehingga para jemaah umroh dan haji bayarnya pakai QRIS saja. Jadi uangnya balik lagi ke Indonesia," jelas politisi Partai Golkar itu.

Adapun sebelumnya BI menyatakan terus memperluas cakupan pembayaran QRIS menggunakan mata uang lokal antarnegara.

Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menyampaikan pihaknya masih mempersiapkan penggunaan di QRIS di negara tersebut. Sementara kesepakatan antara BI dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk QRIS, telah diteken sejak November 2023.

"Saat ini kita sedang kerjakan [QRIS] dengan India, Korea Selatan, Jepang, dan dengan UEA. Jadi yang tadi Dubai Pistachio sebentar lagi bisa beli di sana," ujarnya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) di kantor pusat BI, Rabu (20/11/2024).

Fili menjelaskan saat ini penggunaan QRIS baru tersedia di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Para wisatawan dari tiga negara tersebut pun dapat menggunakan QRIS selagi berlibur di Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper