Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPK: Akuisisi Saham Vale (INCO) oleh MIND ID Lebih Untungkan Mitra Asing

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai akusisi 14% saham tambahan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) oleh MIND ID cenderung menguntungkan mitra asing.
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai pengambilalihan sebagian saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) oleh MIND ID tidak berpihak kepada pemerintah. BPK pun merekomendasikan MIND ID untuk kembali menambah akuisisi saham INCO.

Berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II-2024, BPK menilai akuisisi 14% saham tambahan INCO pada 2024 lalu tidak membuat MIND ID menjadi pengendali utama. Imbasnya, MIND ID tidak memperoleh hak kontrol atau operasional.

Menurut BPK, akuisisi saham itu cenderung menguntungkan mitra atau pemegang saham INCO lain, yakni Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM).

"BPK merekomendasikan direksi MIND ID agar melakukan kajian atas kepemilikan saham INCO pada tahap kegiatan operasi produksi yang sahamnya dimiliki oleh asing beserta konsekuensinya dan kajian mitigasi risiko terintegrasi beserta kemungkinan penambahan kepemilikan saham MIND ID untuk menjadi pengendali utama INCO," demikian tulis BPK dikutip, Rabu (28/5/2025).

BPK pun menegaskan bahwa tujuan aksi korporasi MIND ID dalam akuisisi INCO seperti penguasaan cadangan, program hilirisasi, pengendali utama dan konsolidasi laporan keuangan tidak tercapai.

Badan audit negara itu menyatakan, ketimpangan pengendalian INCO dapat dilihat dari alokasi pembelian nickel matte dalam offtake agreement tidak mencerminkan proporsi kepemilikan saham.

BPK juga menyoroti penyetoran dividen INCO pada periode 2020 sampai dengan 2023 belum optimal. Menurut BPK, realisasi setoran dividen itu tidak sebanding dengan biaya akuisisi dan beban keuangan terkait dengan divestasi tersebut.

Di sisi lain, pembayaran bunga pinjaman yang lebih besar Rp1,02 triliun dibandingkan dividen yang diterima berpotensi ikut membebani keuangan perusahaan.

Selain meminta mengkaji kemungkinan akuisisi tambahan saham VCL dan SMM di INCO, BPK juga merekomendasikan MIND ID untuk melakukan negosiasi terkait dengan offtake agreement bersama dua mitra asing tersebut.

"Terkait hak MIND ID atas offtake agreement yang dapat merefleksikan hak perusahaan selaku pemegang saham mayoritas," kata BPK.

Sebelumnya, penyelesaian transaksi pembelian sekitar 14% saham divestasi INCO dari VCL dan SMM rampung pada pertengahan 2024 lalu.

Melalui penyelesaian transaksi itu, MIND ID resmi menjadi pemegang saham terbesar di PT Vale dengan porsi saham yang meningkat dari 20,0% menjadi sekitar 34,0%.  

Sementara itu, kepemilikan VCL berkurang dari 44,4% menjadi sekitar 33,9% dan kepemilikan SMM berkurang dari 15,0% menjadi sekitar 11,5%.

Divestasi saham ini merupakan bagian dari kewajiban perpanjangan izin operasi selama 10 tahun yang diperoleh INCO melalui penerbitan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) hingga 28 Desember 2035.

INCO menerima penerbitan IUPK pada 3 Mei 2024 sebagai kepastian hukum bagi perusahaan untuk tetap beroperasi di wilayah konsesinya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper