Bisnis.com, JAKARTA — PT Freeport Indonesia (PTFI) menyebut divestasi tambahan saham Freeport 10% kepada MIND ID masih dalam pembahasan. PTFI masih akan fokus pada produksi smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan pihaknya masih fokus pada tahap mengoperasionalkan kapasitas produksi full tembaga di smelter yang baru rampung diperbaiki setelah insiden kebakaran pada Oktober tahun lalu.
“Nah itu kita fokus penyelesaian smelter dulu. Iya kan masih dibahas, akan baik bagi semua pihak, bagi pemerintah, masyarakat, stakeholder, bagi perusahaan kalau itu diperpanjang,” kata Tony kepada wartawan, Senin (26/5/2025).
Adapun, divestasi tambahan saham Freeport ini menjadi salah satu syarat bagi Freeport untuk mendapat perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) selepas 2041.
Saat ini, 51,2% saham PTFI telah dikuasai oleh MIND ID. Dengan divestasi tambahan 10%, kepemilikan saham MIND ID di PTFI akan bertambah menjadi sekitar 61%.
Terkait hal ini, Tony berharap agar negosiasi dengan pemerintah dapat lebih cepat rampung guna mendukung proses eksplorasi Freeport.
Baca Juga
“Lebih cepat lebih bagus, karena kalau untuk meningkatkan eksplorasi kan harus jauh-jauh hari karena pengembangan tambang itu bisa makan waktu 12-15 tahun,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan, belum ada diskusi lebih lanjut terkait divestasi saham tersebut. Menurutnya, aksi korporasi ini nantinya akan dibahas oleh BPI Danantara.
"Belum ada diskusi lanjutan, kebijakan masih diformulasi di level Danantara," katanya singkat kepada Bisnis, Senin (28/4/2025).
Adapun, FCX berencana untuk mengajukan perpanjangan kontrak tambang pada tahun ini seiring hampir selesainya perbaikan smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur yang mengalami insiden kebakaran pada tahun lalu.
Beroperasinya smelter tembaga Freeport juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi Freeport untuk mendapat perpanjangan IUPK.
Dalam hal ini, PTFI telah memulai proses operasional produksi di smelter tersebut secara bertahap. Hasil produksi katoda tembaga akan mulai dihasilkan 40% pada Juni mendatang.
Tony Wenas menerangkan tahapan kapasitas yang akan dilanjutkan sebanyak 50% pada Juli, kemudian 60% pada Agustus, 70% pada September, 80% pada November, dan 100% pada Desember 100%.
“Smelter Freeport sudah mulai beroperasi dan kira-kira tiga minggu dari sekarang akan mulai produksi katoda tembaga lagi. Akhir tahun akan mulai kapasitas penuh, yaitu 600.000 ton, 500.000–600.000 ton tembaga,” ujar Tony.
Dia menerangkan konsentrat tembaga sudah mulai dimasukkan ke dalam tungku pembakaran atau furnace pada pekan lalu. Kemudian, setelah proses tersebut dihasilkan anoda dan dicetak menjadi anoda tembaga.