Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menilik Kekuatan Manufaktur Sepeda dan Fitness Taiwan

Taiwan tak hanya unggul sebagai produsen semikonduktor, tetapi juga memiliki kekuatan pada industri sepeda dan alat kebugaran atau fitness.
Koleksi sepeda Giant di Cycling Culture Museum milik Giant Group di Taichung, Taiwan, Senin (2/6/2025)/Bisnis-Denis Riantiza Meilanova
Koleksi sepeda Giant di Cycling Culture Museum milik Giant Group di Taichung, Taiwan, Senin (2/6/2025)/Bisnis-Denis Riantiza Meilanova

Bisnis.com, JAKARTA - Taiwan tak hanya unggul sebagai produsen semikonduktor, tetapi juga memiliki kekuatan pada industri sepeda dan alat kebugaran atau fitness. Pemerintah Taiwan pun tengah gencar mempromosikan industri tersebut untuk mengukuhkan eksistensi manufaktur tradisionalnya di kancah global.

Meski tak memiliki populasi pesepeda terbesar di dunia, Taiwan sejatinya memiliki reputasi sebagai rajanya sepeda. Hal ini lantaran Taiwan memiliki rantai pasok industri sepeda dan komponennya yang lengkap dan menjadi rumah bagi top produsen sepeda dunia, yakni Giant Manufacturing Co Ltd dan Merida Industry Co.

Berdasarkan data Cycling & Health Tech Industry R&D Center (CHC) Taiwan, pabrikan sepeda Taiwan berjumlah 986 perusahaan secara global dengan nilai produksi tahunan senilai US$4,8 miliar atau sekitar Rp78,13 triliun (asumsi kurs Rp16.277 per US$). Nilai produksi tersebut terdiri atas produk sepeda utuh sebesar 34% dan komponen sepeda 66%.

Manager International Cooperation Office CHC Vincent Wang mengatakan, mayoritas atau 80% rantai pasok industri sepeda Taiwan terkonsentrasi di wilayah tengah, tepatnya di daerah Taichung.

"Mayoritas rantai pasok berdekatan. Ini menjadi kekuatan yang unik di mana Anda bisa mendapatkan hampir semua komponen sepeda dari satu daerah," ujar Wang saat menerima kunjungan media dari sejumlah negara, termasuk Bisnis di Taichung, Taiwan pada pekan lalu.

Koleksi sepeda Giant di Cycling Culture Museum milik Giant Group di Taichung, Taiwan, Senin (2/6/2025)/Bisnis-Denis Riantiza Meilanova
Koleksi sepeda Giant di Cycling Culture Museum milik Giant Group di Taichung, Taiwan, Senin (2/6/2025)/Bisnis-Denis Riantiza Meilanova

Tak hanya di domestik, manufaktur sepeda Taiwan juga tersebar di sebagian penjuru dunia, seperti di China, Vietnam, Kamboja, Indonesia, Belanda, Jerman, Hungaria, Ceko, Polandia, dan Portugal.

Pada 2024, ekspor sepeda Taiwan tercatat mencapai 1,27 juta unit, yang terdiri atas sepeda klasik 0,91 juta dan e-bikes 0,36 juta unit. Volume ekspor tahun lalu tersebut mengalami penurunan dibandingkan pada 2023 yang mencapai 2,01 juta unit dan pada 2022 mencapai 2,99 juta unit.

"Penurunan ekspor tersebut karena efek pandemi Covid-19, tapi di kuartal pertama tahun ini sudah mulai membaik," kata Wang.

Adapun, produksi sepeda Taiwan untuk pasar ekspor berfokus pada produk kelas menengah hingga produk kelas atas. Utamanya, produk sepeda Taiwan dijual ke pasar Uni Eropa sebesar 36% dari total ekspor, Amerika Serikat 34%, dan China 9%.

Indoor Training System-CHC Climber, alat simulasi kemiringan dan getaran saat bersepeda di luar ruangan milik Cycling & Health Tech Industry R&D Center (CHC) di Taichung, Taiwan, Senin (2/6/2025)/Bisnis-Denis Riantiza Meilanova
Indoor Training System-CHC Climber, alat simulasi kemiringan dan getaran saat bersepeda di luar ruangan milik Cycling & Health Tech Industry R&D Center (CHC) di Taichung, Taiwan, Senin (2/6/2025)/Bisnis-Denis Riantiza Meilanova

Selain sepeda, Taiwan juga cukup maju dalam manufaktur alat kebugaran atau fitnes. Salah satu perusahaan alat fitnes terbesar di dunia yang berasal dari Taiwan adalah Johnson Health Tech (JHT).

JHT menaungi sejumlah merek alat fitnes ternama, seperti Matrix, Vision Fitness, Horizon Fitness, dan Bowflex. Merek-merek ini dijual ke 60 negara.

Bermula dari bisnis keluarga kecil yang didirikan oleh Peter Lo pada 1975, JHT kini menjadi perusahaan alat kebugaran komersial nomor satu di dunia.

Berdasarkan pemaparan manajemen JHT, Perusahaan membukukan pendapatan penjualan senilai US$1,49 miliar pada 2024. Untuk tahun ini, JHT menargetkan dapat membukukan pendapatan penjualan senilai US$2 miliar, diklaim sebagai yang tertinggi di antara kompetitor global lainnya.

Secara total, JHT telah membuka 330 gerai ritel di seluruh dunia dan memiliki tujuh basis manufaktur yang tersebar di Taiwan, China, Vietnam, Jepang, dan Amerika Serikat (AS).

Tujuh basis manufaktur tersebut termasuk satu pabrik ekspansi di Vietnam yang saat ini masih dalam tahap konstruksi.

Jean Hung, VP of HQ Sales Johnson Health Tech mengatakan bahwa pabrik kedua di Vietnam tersebut akan memiliki luas sekitar 185.000 meter persegi, dua kali lipat lebih besar dibandingkan pabrik pertama JHT di Vietnam.

Menurut Hung, pembangunan pabrik ekspansi tersebut masih terus berjalan meski terdapat tantangan adanya kebijakan tarif impor tinggi yang dikenakan Amerika Serikat kepada Vietnam 46%. Pembangunan pabrik tersebut ditargetkan selesai pada September 2025.

"Kami sudah mengkalkulasi, meski tarif 46% dibandingkan China, sepertinya masih ada ruang," kata Hung.

Saat ini, Hung menuturkan bahwa JHT belum berencana untuk melakukan ekspansi manufaktur ke negara Asia Tenggara lainnya, selain Vietnam.

Produk alat fitnes Johnson Health Tech (JHT) di kantor pusat, Taichung, Taiwan Senin (2/6/2025)/Bisnis-Denis Riantiza Meilanova
Produk alat fitnes Johnson Health Tech (JHT) di kantor pusat, Taichung, Taiwan Senin (2/6/2025)/Bisnis-Denis Riantiza Meilanova

Taiwan Gencar Promosi Industri Sepeda dan Kebugaran

Taiwan di bawah kepemimpinan pemerintahan Presiden Lai Ching-te, yang baru menjabat pada Mei 2024, aktif memperkuat dan mendorong pengembangan sektor kesehatan Taiwan. Upaya tersebut dilakukan melalui Rencana Pengembangan Taiwan Sehat dan pengembangan enam sektor industri di wilayah tengah dan timur Taiwan.

Menurut Deputy Director General Taiwan International Trade Administration (TITA) Susan Hu, industri kesehatan akan menjadi sektor penting yang memiliki daya saing tinggi seiring dengan peningkatan kesadaran kesehatan dan populasi global yang menua.

"Ini menggabungkan karakteristik lokal dengan industri kesehatan dan kebugaran, serta memperkuat sistem industri kesehatan Taiwan. Kami juga ingin menjadikan Taiwan sebagai pusat pengembangan pariwisata medis, budaya, dan kreatif di kawasan Asia Pasifik," ujar Susan Hu dalam acara peluncuran Go Healthy with Taiwan di Taipei, Selasa (3/6/2025).

Untuk itu, dengan keunggulan yang dimiliki Taiwan di bidang smart health, inovasi perangkat medis, serta teknologi olahraga dan sepeda, Taiwan terbuka terhadap kemitraan global di bidang kesehatan.

Executive Vice President Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) Joe Chou juga menekankan bahwa Taiwan tak hanya maju dalam industri semikonduktor, tetapi juga industri olahraga dan kebugaran.

"Contohnya, industri sepeda kami memiliki rantai pasokan paling lengkap di dunia, menjadikan Taiwan pemimpin dalam industri. Peralatan kebugaran dan olahraga kami juga memiliki pengalaman pemasaran global bertahun-tahun, serta reputasi yang sangat baik di pasar," kata Chou.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper