Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengaku gugup di hadapan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyampaikan pidatonya dalam The 28th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) di Rusia, Jumat (20/6/2025).
Maklum, pidatonya di depan Putin merupakan pidato perdana Presiden RI ke-8 tersebut di forum ekonomi internasional.
“Saya baru dilantik pada 20 Oktober 2024, dan inilah forum ekonomi internasional pertama saya, sehingga mungkin saya sedikit gugup,” ujarnya di hadapan Putin, dikutip pada Sabtu (21/6/2025).
Prabowo merasa terhormat menjadi salah satu pembicara utama dalam forum tersebut dan memandang bahwa pertemuan ini sebagai kesempatan membangun kepercayaan strategis dan juga peluang untuk melakukan kesepakatan di tengah situasi geopolitik yang semakin kompleks.
Dalam kesempatan itu pula, mantan Menteri Pertahanan (2019—2024) tersebut mengaku tidak menghadiri forum G7 yang berlangsung di Kanada dan lebih memilih ke Rusia.
Dirinya mengaku sudah berkomitmen terlebih dahulu untuk menghadiri SPIEF 2025, bukannya tidak menghormati forum di Kanada tersebut.
Baca Juga
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia memilih jalur non-blok dan ingin menjadi teman bagi semua negara.
“Seribu teman, masih kurang. Satu musuh sudah terlalu banyak. Hanya melalui persahabatan dan kolaborasi, kita bisa mencapai kemakmuran,” ujarnya.
Prabowo menyampaikan bahwa saat ini, banyak negara belahan dunia selatan (Global South) menghargai Rusia dan China karena keduanya tidak pernah menganut standar ganda dan konsisten membela keadilan bagi semua bangsa.
Di samping itu, Indonesia ingin menjadi mitra yang baik dan kuat. Pertumbuhan ekonomi semester pertama sudah melebihi 5% dan diperkirakan bisa mencapai hampir 7% akhir tahun ini.
Target Indonesia dalam empat tahun adalah mencapai swasembada pangan dan menjadi pengekspor beras dan jagung.
Prabowo turut memamerkan bahwa Indonesia telah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagara Nusantara atau Danantara yang berarti energi masa depan Indonesia dengan aset US$1 triliun dan anggaran investasi US$18 miliar tahun ini.
Dirinya menakankan bahwa keberadaan Danantara terbuka untuk kerjasama strategi sama sekali bukan mencari bantuan atau sumbangan, melainkan ingin berkolaborasi sejati untuk kemakmuran bersama.
Adapun, dalam sela-sela forum ini pula, secara resmi kedua pihak resmi menyelesaikan Perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement atau I–EAEU FTA.