Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pedagang Beras Disebut Makin Tertekan, HET Stagnan Harga Gabah Naik

HET beras tidak mengalami perubahan meski HPP gabah naik. Padahal, gabah adalah bahan baku beras
Petani memanen padi di lahan persawahan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (2/6/2025). Bisnis/Abdurachman
Petani memanen padi di lahan persawahan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (2/6/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat menyebut keuntungan yang diperoleh pedagang beras hingga ritel modern semakin menipis seiring dengan tidak adanya perubahan harga eceran tertinggi (HET) beras.

Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan pemerintah telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.500 per kilogram any quality.

Sementara itu, HET beras tidak mengalami perubahan meski HPP gabah naik. Padahal, Khudori menyebut gabah adalah bahan baku beras.

“Kalau harga bahan baku naik, tentu output juga harganya naik. Tidak masuk akal harga gabah naik, tetapi HET beras tidak disesuaikan,” kata Khudori kepada Bisnis, Minggu (29/6/2025).

Jika dibandingkan tahun lalu ketika HPP gabah masih Rp6.000 per kilogram, Khudori mengatakan bahwa HET beras premium di zona I adalah Rp14.900 per kilogram sedangkan beras medium di zona I dibanderol Rp12.500 per kilogram.

Di sisi lain, Khudori menyampaikan bahwa saat ini harga gabah di petani sudah semakin tinggi. Adapun di sejumlah tempat, harganya bergerak di rentang Rp7.200–Rp7.500 per kilogram.

“Dengan harga gabah sebesar ini dan HET [beras] tidak berubah, menjual beras medium pasti boncos alias rugi. Menjual beras premium jika semula masih untung tipis, kini pun bisa merugi,” ungkapnya.

Bahkan ke depan, menurut Khudori, penjualan beras premium di rak ritel modern akan kosong jika pemerintah tidak segera melakukan perubahan kebijakan.

“Para pedagang beras tidak kuat lagi menanggung kerugian. Margin ritel pun semakin turun,” ujarnya.

Jika menengok Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minggu (29/6/2025) pukul 17.05 WIB, harga rata-rata beras premium dan beras medium di tingkat konsumen terpantau melampaui HET yang telah ditetapkan.

Perinciannya, harga rata-rata beras premium dibanderol Rp15.847 per kilogram di tingkat konsumen secara nasional. Harganya melampaui HET beras premium secara nasional yang semestinya di level Rp14.900 per kilogram, atau naik 6,36%.

Sementara itu, harga rata-rata beras medium dipatok Rp14.073 per kilogram secara nasional. Harganya naik 12,58% dari HET beras medium yang semestinya di level Rp12.500 per kilogram.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper