Bisnis.com, JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) tengah mempertimbangkan untuk mengajukan anggaran tambahan ke Komisi IX DPR RI untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) tahun ini.
Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan, saat ini BGN telah mengantongi anggaran senilai Rp71 triliun dengan target 82,9 juta penerima manfaat di 2025.
Menurut Dadan, anggaran yang ada dinilai tidak cukup untuk melaksanakan program MBG tahun ini sehingga BGN berencana untuk mengajukan anggaran tambahan sebesar Rp50 triliun.
“Kelihatannya BGN harus kembali ke Komisi IX untuk menjustifikasi tambahan Rp50 triliun, karena kalau Rp71 triliun saja tidak cukup,” kata Dadan dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Untuk diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan penyaluran anggaran MBG mencapai Rp4,4 triliun dan telah dinikmati oleh 4,89 juta penerima.
Dalam catatan Bisnis, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menuturkan, realisasi per 12 Juni 2025 tersebut naik Rp1,1 triliun dari periode akhir Mei yang senilai Rp3,3 triliun.
Baca Juga
“Ini dilaksanakan oleh 1.716 SPPG dan manfaatnya diterima oleh sekitar 4,89 juta penerima manfaat sesuai dengan arahan Presiden,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (17/6/2025).
Awalnya, pemerintah menargetkan penerima manfaat di 2025 sebanyak 17,9 juta orang dengan anggaran senilai Rp71 triliun. Kemudian target penerima manfaat MBG pada tahun ini dinaikkan menjadi 82,9 juta penerima dan dilayani oleh 32.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan anggaran tambahan dari pagu awal menjadi Rp171 triliun.
“Kami menyiapkan anggaran tambahan sampai dengan Rp100 triliun yang nanti realisasinya akan kami sampaikan secara rutin bergantung kepada kecepatan realisasi penerima manfaat oleh Badan Gizi Nasional,” lanjut Suahasil.
Melihat secara persentase, artinya penyaluran anggaran MBG hingga pertengahan 2025 baru mencapai 6,2% dari pagu awal Rp71 triliun. Adapun untuk tahun depan, anggaran untuk BGN direncanakan senilai Rp217,86 triliun.