Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pidato APBN 2026: Prabowo Tak Singgung Anggaran IKN Tahun Depan

Presiden Prabowo tidak menyebut anggaran IKN dalam pidato APBN 2026, namun OIKN mendapat Rp6,26 triliun. Fokus pada 8 proyek strategis, termasuk ketahanan pangan dan energi.
Penampakan kawasan Istana Negara dan Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser, Kalimantah Timur pada Jumat (20/12/2024). / Bisnis-Anshary Madya Sukma
Penampakan kawasan Istana Negara dan Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser, Kalimantah Timur pada Jumat (20/12/2024). / Bisnis-Anshary Madya Sukma

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo tidak mengungkap alokasi anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam pidato Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN TA 2026 beserta Nota Keuangannya yang digelar pada hari ini, Jumat (15/8/2025).

Pada saat yang sama, orang nomor satu di Indonesia itu juga tidak merinci berapa besaran alokasi anggaran infrastruktur untuk Tahun Anggaran 2026.

Meski demikian, bila mengacu pada Buku II Nota Keuangan TA 2026 Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) selaku eksekutor pembangunan IKN mendapat pagu indikatif sebesar Rp6,26 triliun dalam RAPBN 2026.

Perinciannya, sebesar Rp5,7 triliun dialokasikan untuk mendukung program pengembangan kawasan strategis. Sementara sisanya yakni sebesar Rp553 miliar untuk dukungan manajemen.

Prabowo Gagas 8 proyek Strategis Tahun 2026

Dalam agenda tersebut, Presiden Prabowo Subianto mengungkap RAPBN 2026 bakal mengutamakan pada delapan agenda prioritas.

"Pertama, kita wujudkan Ketahanan Pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa," jelasnya.

Dalam penjelasannya, total alokasi anggaran ketahanan pangan tersebut ditetapkan sebesar Rp164,4 triliun. Mencakup anggaran pengembangan lumbung pangan, subsidi pupuk, hingga dukungan Bulog.

Kedua, program Ketahanan energi yang dianggarkan sebesar Rp402,4 triliun untuk mendukung subsidi listrik, LPG 3 kg (tepat sasaran berbasis DTSEN) hingga pengembangan energi baru terbarukan (EBT) & listrik desa.

Ketiga, Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan alokasi RAPBN Rp335 triliun untuk menjangkau 82,9 juta penerima (siswa, ibu hamil, balita) serta mendukung pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Keempat, program pendidikan Rp757,8 triliun mendukung realisasi program Indonesia pintar hingga Beasiswa LPDP. Kelima, bidang Kesehatan Rp244 triliun.

Kemudian, program prioritas keenam yakni pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan, ketujuh program pertahanan semesta mencakup modernisasi alutsista, dan kedelapan program akselerasi investasi, perdagangan dan perumahan yang belum dirinci masing-masing besaran biayanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro