Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengaku masih melakukan penyelidikan terkait tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang mengalami kecelakaan laut pada 2 Juli 2025.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil investigasi kronologi kecelakaan kapal.
"Terkait kapal tersebut yang terjadi kecelakaan kami akan menunggu hasil investigasi," jelasnya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI, Selasa (8/7/2025).
Lebih lanjut, Dudy menegaskan bahwa berdasarkan hasil penelusuran sementara, KMP Tunu Pratama Jaya dipastikan dalam kondisi layak jalan.
Pasalnya, kapal tersebut terakhir kali melakukan proses docking atau perawatan dan perbaikan pada Oktober 2024. Kemudian, Menhub juga memastikan mengantongi data ramp check KMP Tunu Pratama Jaya pada 3 Juni 2025.
"Dan pada saat berlayar kapal tersebut laik berlayar, jadi sampai dengan saat ini data teknis yang kami terima dari pelaksanaan docking dan ramp check itu tak terdapat indikasi adanya kerusakan atau apapun," tegas Dudy.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang membawa puluhan orang penumpang tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam sekitar pukul 23:35 WIB.
Koordinator Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi membenarkan insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa puluhan penumpang tersebut saat berada dalam lintasan Ketapang-Gilimanuk.
"KMP Tunu Pratama Jaya bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi sekitar pukul 22:56 WIB menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali," kata Wahyu.
Wahyu menyebutkan data jumlah penumpang atau manifes KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut sebanyak 53 orang penumpang 12 orang kru kapal dan 22 unit kendaraan.