Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan pemerintah bisa menjadi anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam tiga tahun ke depan untuk memperkuat perdagangan Indonesia, termasuk arus investasi.
Airlangga menyatakan pemerintah telah menyerahkan dokumen awal (initial memorandum), di mana 80% dari kebijakan Indonesia telah memenuhi standar persyaratan keanggotaan OECD.
“Kita [Indonesia] sangat serius, kita berharap 3 tahun lagi kita bisa masuk [menjadi anggota OECD] karena sekarang kita sudah memasukkan initial memorandum dan itu 80% sudah comply,” kata Airlangga di Paris, Prancis, Selasa (15/7/2025).
Airlangga menyatakan, dengan Indonesia menjadi anggota OECD akan membuka akses perdagangan dan investasi ke 38 negara, termasuk Amerika Latin.
“[Keuntungan Indonesia masuk ke OECD] open the market dan open jumlah negaranya OECD itu 38 country. Nah itu berarti kita membuka 38 country, termasuk negara-negara di Amerika Latin,” ujarnya.
Airlangga menyatakan keanggotaan OECD ini dilakukan untuk memperkuat perdagangan Indonesia, sehingga investasi akan masuk lebih banyak. Terlebih, pemerintah menargetkan perjanjian dagang Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU—CEPA) rampung pada September 2025.
Baca Juga
“Apalagi kita juga berproses di dalam OECD. Berarti 27 country di bagian dari Eropa yang masuk OECD itu nanti juga akan melihat Indonesia sudah melakukan reform. Jadi ini akan memproses lebih cepat lagi,” tuturnya.
Di samping itu, pemerintah juga tengah menyiapkan diri untuk bergabung ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement to Trans Pacific Partnership (CPTPP) yang melibatkan 12 negara, termasuk Meksiko hingga Chili.
“Sehingga kita akan membuka lebih banyak pasar dan membuka lebih banyak pasar saat sekarang penting untuk diversifikasi daripada pasar non Amerika,” pungkasnya.