Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan siap mendukung program Koperasi Desa Merah Putih yang baru saja diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/7/2025).
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan, pihaknya bertugas memastikan aspek digitalisasi dan interoperabilitas platform yang akan digunakan oleh koperasi desa di seluruh Indonesia.
“Kami sesuai dengan rencana nasional tentang Koperasi Desa Merah Putih ini, Komdigi ini kan kebagian menyiapkan digitalisasinya dalam konteks infrastruktur, serta interoperability dari platform yang akan dipakai di koperasi Merah Putih nantinya,” kata Nezar saat ditemui usai acara Ngobrolin Buku Bareng Wamenkomdigi: Neksus—Riwayat Jejaring Informasi, dari Jaman Batu ke Akal Imitasi, di Perpustakaan Kementerian Komdigi, Jakarta, Senin (21/7/2025)
Nezar menambahkan, Komdigi akan berkoordinasi dengan sejumlah kementerian terkait, khususnya Kementerian Koperasi dan UKM, guna memastikan teknologi yang diadopsi sesuai dengan kebutuhan dan dapat memperkuat operasional koperasi di tingkat desa.
“Sehingga ini [dapat] berjalan seperti yang kita harapkan,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkap Pemerintah menargetkan seluruh Kopdes/Kel Merah Putih beroperasi di desa dan kelurahan masing-masing dalam tiga bulan ke depan.
Baca Juga
Dia menyebut sebanyak 80.081 Kopdes/Kel Merah Putih telah berbadan hukum hingga per 21 Juli 2025. Dari total tersebut, baru sekitar 108 unit yang sudah siap beroperasi.
“Target kami selanjutnya adalah memastikan selama tiga bulan ke depan, seluruh Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah beroperasi di desa dan kelurahan masing-masing,” katanya dalam Peluncuran Kelembagaan 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengutip Youtube Kemenko Pangan, Senin (21/7/2025).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih memulai dengan memanfaatkan aset yang sudah ada di antaranya, balai desa, gedung sekolah yang tidak terpakai di setiap desa, aset pemerintah desa lainnya, serta semua potensi lokal yang selama ini tersebar.
“Dengan ini kami pastikan, 80.081 kelembagaan koperasi berdiri tegak, 108 mock-up koperasi percontohan siap menampilkan wajah koperasi hari ini dan masa depan,” tuturnya.
Dia meyakini dalam tiga hingga empat tahun ke depan, akan tumbuh sentra-sentra ekonomi baru di tingkat desa. Dengan begitu, kata dia, kualitas hidup masyarakat di pedesaan akan berkembang jauh lebih cepat.
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan peluncuran kelembagaan ini menjadi tonggak awal dalam gerakan baru koperasi Indonesia yang modern, efektif, dan digital. Dia menuturkan, kehadiran Kopdes/Kel Merah Putih tidak hanya menjadi wadah produksi dan distribusi, tapi juga untuk memotong rantai pasok, memberantas tengkulak dan rentenir, hingga pemberdayaan petani, nelayan dan pelaku ekonomi desa dengan prinsip gotong royong dan kekeluargaan.
Zulhas menyebut, Kopdes/Kel Merah Putih sekurang-kurangnya dapat menjalankan gerai sembako untuk memotong mata rantai yang panjang, apotek desa/kelurahan, dan kantor koperasi.
“Lalu, unit simpan pinjam, klinik desa/kelurahan, cold storage, logistik, serta usaha lain sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat desa,” kata Zulhas.