Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat Kritisi Kesepakatan Pembelian Boeing 777 AS, Kompensasi Tarif Trump 19%

Indonesia berencana membeli 50 Boeing 777 dari AS sebagai bagian dari negosiasi tarif dagang, meski pesawat ini dinilai kurang efisien untuk kebutuhan domestik.
Boeing 777 /Boeing
Boeing 777 /Boeing
Ringkasan Berita
  • Ekonom Wijayanto Samirin mengkritik pembelian 50 unit Boeing 777 oleh Indonesia dari AS, menyebut pesawat tersebut model lama yang kurang efisien dan tidak cocok untuk penerbangan domestik.
  • Pesawat wide-body seperti Boeing 777 lebih cocok untuk rute jarak jauh, sementara Garuda Indonesia lebih membutuhkan pesawat seperti Boeing 737 untuk bersaing di pasar internasional.
  • Presiden Prabowo Subianto mendukung pembelian ini sebagai bagian dari strategi memperkuat Garuda Indonesia, meskipun ada kekhawatiran terkait efisiensi dan kecocokan pesawat untuk pasar domestik.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menyoroti komitmen Indonesia untuk membeli 50 unit pesawat Boeing 777 dari Amerika Serikat (AS), yang menjadi bagian dari hasil negosiasi tarif dagang antara kedua negara.

Saat dihubungi di Jakarta, Senin, Wijayanto menilai pemerintah perlu bersikap hati-hati terhadap kesepakatan tersebut, mengingat pesawat yang akan dibeli merupakan model lama yang dinilai kurang efisien.

“Ini pesawat model lama yang terkenal tidak nyaman dan tidak efisien, kalah jauh dibanding adiknya, [Boeing] 787,” ujarnya.

Berdasarkan situs EM Airplane, harga dasar satu unit Boeing 777 baru diperkirakan sekitar 330 juta dolar AS atau setara Rp5,3 triliun. Namun, maskapai biasanya mendapatkan potongan harga signifikan karena pembelian dalam jumlah besar, melalui negosiasi maupun diskon pelanggan.

Selain itu, Wijayanto menilai Boeing 777 merupakan pesawat berbadan lebar (wide-body) yang lebih cocok untuk rute jarak jauh, bukan untuk kebutuhan penerbangan domestik di Indonesia.

“Ini pesawat wide body yang cocok untuk long overhaul, padahal Garuda lebih butuh (Boeng) 737. Jika memaksakan memanfaatkan untuk international flight, Garuda akan kalah saing dengan SQ, Thai, Qatar, Turkish,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, ukuran pesawat yang terlalu besar membuat Boeing 777 kurang efisien untuk pasar domestik. Ini menyebabkan kursi kerap kosong, sementara biaya operasional seperti bahan bakar dan perawatan sangat tinggi.

Selain itu, banyak bandara domestik di Indonesia yang belum mampu menampung pesawat sebesar itu.

Adapun sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa komitmen pembelian pesawat Boeing merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebagai maskapai nasional.

"Memang kita kan perlu (pesawat Boeing) untuk membesarkan Garuda, Garuda adalah kebanggaan kita," ujar Prabowo saat memberikan keterangan pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7).

Presiden Prabowo menilai Garuda Indonesia memiliki peran simbolik sebagai pembawa identitas bangsa yang lahir pada masa perjuangan kemerdekaan.

Oleh karena itu, Prabowo menilai penting untuk memperkuat armada maskapai Garuda Indonesia melalui pengadaan pesawat-pesawat baru.

"Jadi, Garuda harus menjadi lambang Indonesia. Kita bertekad, saya bertekad untuk membesarkan Garuda dan untuk itu ya kita butuh pesawat-pesawat baru," kata Presiden.

Menurut Kepala Negara, kebutuhan Indonesia terhadap pesawat baru sejalan dengan penawaran yang diberikan oleh pihak Boeing.

"Saya kira enggak ada masalah karena kita butuh, mereka ingin jual. Pesawat Boeing juga cukup bagus, kita juga tetap dari Airbus," kata Prabowo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro