Bisnis.com, JAKARTA — Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut harga telur ayam ras sudah melampaui harga acuan penjualan (HAP) pada pekan pertama Agustus 2025. Harga telur ayam ras termahal tembus Rp100.000 per kilogram.
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok SP2KP milik Kementerian Perdagangan (Kemendag), rata-rata harga telur ayam ras mencapai Rp32.800 per kilogram per 8 Agustus 2025. Ini artinya, harga telur ayam ras naik 9,33% dari HAP Rp30.000 per kilogram.
Plt Deputi II Bidang Perekonomian dan Pangan KSP, Edy Priyono mengatakan selisih antara harga pasar dengan HAP hampir mencapai 10%, yang merupakan batas komoditas masuk ke dalam kategori tidak aman di radar KSP.
“[Telur ayam] ada kecenderungan untuk naik dan juga ini sama dengan pengamatan kami, dan dia harganya sudah di atas harga acuan, meskipun jaraknya belum terlalu besar, tapi sudah hampir menyentuh 10%,” kata Edy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 di YouTube Kemendagri, Senin (11/8/2025).
Meski begitu, dia berharap harga telur ayam ras masih bisa dikendalikan dalam beberapa minggu ke depan. Pasalnya, Eddy menjelaskan bahwa telur merupakan salah satu komoditas sumber protein dengan harga yang reaktif murah dibandingkan komoditas lain.
“Telur ini sangat penting, karena ini adalah sumber protein yang baik dan relatif murah, sehingga kalau kita bisa jaga konsumsi telur ini harganya cukup murah, maka ini akan sangat baik untuk peningkatan gizi. Karena kalau sumber protein lain meskipun baik, itu kan harganya relatif mahal untuk protein hewani,” tuturnya.
Baca Juga
Untuk itu, KSP meminta agar sejumlah wilayah yang mencatatkan harga telur ayam ras tinggi untuk segera mengendalikannya, termasuk di kabupaten Mamberamo Tengah yang tembus di level Rp100.000 per kilogram. Begitu pula yang terjadi di kabupaten Puncak Jaya dan kabupaten Intan Jaya yang masing-masing dibanderol Rp95.000 per kilogram dan Rp80.000 per kilogram.
Penyebab Harga Naik
KSP mencatat sebanyak 14 provinsi mengalami kenaikan harga telur ayam ras. Namun, turun di 15 provinsi dan harganya tetap di 9 provinsi per 8 Agustus 2025.
Edy mengungkap lonjakan harga telur ayam terjadi seiring dengan melambungnya harga jagung di tingkat peternak yang mencapai Rp6.326 per kilogram. Harganya naik 9,07% dari HAP Rp5.800 per kilogram.
Bahkan, harga jagung di tingkat peternak terus menunjukkan kenaikan. Padahal, harga telur ayam sangat dipengaruhi oleh harga jagung.
Berdasarkan laporan yang KSP terima pekan lalu, para peternak ayam terutama skala kecil dan peternak rakyat menyatakan bahwa harga jagung sudah di atas Rp6.000 per kilogram.
“Ternyata benar, jagung di tingkat peternak secara rata-rata nasional sudah di atas Rp6.000, dan ini mengalami kenaikan secara bulanan sekitar 2%. Ini juga selisihnya sudah 9% di atas harga acuan, sudah mendekati batas untuk masuk tidak aman yaitu 10% di atas harga acuan. Oleh karena ini, ini juga perlu perhatian khusus,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Edy menyebut harga jagung di tingkat peternak yang cenderung tinggi terjadi di lokasi sentra peternakan, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur yang harganya sudah berada di atas Rp6.000 per kilogram. Adapun, harga termahal tembus Rp12.000 per kilogram di kota Cilegon.
Kondisi ini berbeda dengan daerah pengguna jagung, seperti di kabupaten Lembata hingga kabupaten Luwu yang masing-masing dibanderol Rp4.000 per kilogram dan Rp4.800 per kilogram, atau di bawah HAP.
“Di sini ada gap antara harga di tingkat produsen, di sentra-sentra produksi jagung, dengan daerah-daerah pengguna yaitu daerah sentra peternakan. Ini menjadi PR lama kita,” ujarnya.
Ironisnya, jika harga jagung di tingkat peternak semakin tinggi, maka akan membuat para peternak rakyat mulai menutup usahanya dengan mengurangi populasi ayam ras.
“Nanti kalau populasi ayamnya dikurangi, suplai telurnya berkurang. Suplai telurnya berkurang, harganya biasanya akan naik,” bebernya.
Alhasil, KSP pun meminta agar Perum Bulog maupun Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk segera melepas cadangan jagung pemerintah (CJP) yang masih ada di gudang Bulog.
“Jadi sekalian untuk mengurangi cadangan jagung yang kalau terlalu lama disimpan kualitasnya jadi turun, juga untuk membantu dari teman-teman peternak dalam rangka juga mengendalikan harga protein yang relatif murah, yaitu telur ayam,” tandasnya.
Berikut daftar harga telur ayam ras termahal di 10 kabupaten/kota per 8 Agustus 2025:
1. Kabupaten Mamberamo Tengah: Rp100.000 per kilogram
2. Kabupaten Puncak Jaya: Rp95.000 per kilogram
3. Kabupaten Intan Jaya: Rp80.000 per kilogram
4. Kabupaten Mappi: Rp70.000 per kilogram
5. Kabupaten Puncak: Rp68.900 per kilogram
6. Kabupaten Tolikara: Rp65.000 per kilogram
7. Kabupaten Malaka: Rp60.667 per kilogram
8. Kabupaten Jayawijaya: Rp60.000 per kilogram
9. Kabupaten Merauke: Rp56.000 per kilogram
10. Kabupaten Boven Digoel: Rp55.000 per kilogram