Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah mempercepat proses konstruksi Bendungan Jragung yang berlokasi di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Proyek ini ditargetkan rampung pada kuartal III/2026.
Menteri PU, Dody Hanggodo menjelaskan bahwa hingga 10 Agustus 2025, progres konstruksi Bendungan Jragung telah mencapai 87,8%. Dengan demikian, pihaknya optimistis bendungan yang memakan biaya investasi tembus Rp2,3 triliun itu dapat rampung pada September 2026.
"Bendungan Jragung akan menjadi penopang utama daerah irigasi baru yang saat ini sedang disiapkan," kata Dody dalam keterangan resmi, Senin (11/8/2025).
Lebih lanjut, Dody menyebut bahwa berdasarkan target yang ditetapkan, proses pengisian bendungan atau impounding bakal dilaksanakan pada Juni 2026.
Dengan demikian, pada paruh kedua 2026 itu diharapkan Kementerian Pertanian dapat segera melakukan proses cetak sawah baru. Hal itu dilakukan guna mencapai target swasembada pangan yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Bendungan ini kita sebut sebagai irigasi premium, jadi kalau ada bendungan, ada irigasinya, kita bisa mengharapkan [sawah di Daerah irigasi Bendungan Jragung dapat] 3 kali tanam [dalam setahun]," ujarnya.
Baca Juga
Untuk diketahui, konstruksi Bendungan Jragung dimulai sejak Oktober 2020 oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Bendungan Jragung memiliki kapasitas tampung 90 juta m3 dengan luas genangan mencapai 451 hektare.
Manfaat utama bendungan adalah menyuplai air bagi Daerah Irigasi (DI) Jragung seluas 4.528 hektare di Kabupaten Demak dan Grobogan.
Selain fungsi irigasi, bendungan ini juga memasok air baku sebesar 1.000 liter/per detik, dengan distribusi ke Kota Semarang (400 liter/detik), Kabupaten Grobogan (250 liter/detik), dan Kabupaten Demak 350 liter/detik
Bendungan Jragung juga dirancang sebagai infrastruktur pengendali banjir seluas 3858 hektare, serta berpotensi dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 90 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,4 MW.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Sudarto mengatakan, bendungan yang berlokasi di Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian melalui pola tanam Padi-Padi-Palawija