Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Kinerja Bisnis Jalan Tol, Ini Strategi Jasa Marga (JSMR)

Jasa Marga hadapi tantangan bisnis jalan tol di tengah ekonomi tak pasti, fokus pada strategi adaptif dan peningkatan SDM untuk keberlanjutan infrastruktur.
Kendaraan mengantre di Gerbang Tol Cikampek Utama saat arus Mudik Lebaran 2024 - Dok. Jasa Marga
Kendaraan mengantre di Gerbang Tol Cikampek Utama saat arus Mudik Lebaran 2024 - Dok. Jasa Marga
Ringkasan Berita
  • PT Jasa Marga menekankan pentingnya strategi adaptif dan responsif dalam bisnis jalan tol untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan domestik.
  • Peningkatan kapabilitas sumber daya manusia dianggap sebagai fondasi penting untuk keberlanjutan industri jalan tol di Indonesia.
  • Kebijakan dan skema pembiayaan jangka panjang serta integrasi layanan menjadi kunci untuk memperkuat kelayakan investasi dan mendukung daya saing nasional.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) menyebut tantangan menjalankan bisnis jalan tol sebagai tulang punggung konektivitas nasional dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono mengatakan pengelolaan usaha jalan tol memerlukan strategi adaptif serta responsif terhadap perubahan situasi ekonomi global maupun domestik.

“Bisnis jalan tol adalah bisnis jangka panjang. Dengan ketidakpastian ekonomi saat ini, kami dituntut untuk bukan hanya menjaga stabilitas operasional, tetapi juga mampu menyiapkan strategi yang antisipatif, sehingga jalan tol tetap menjadi tulang punggung konektivitas nasional,” kata Rivan dalam keterangannya, dikutip Minggu (24/8/2025).

Dia menjelaskan peningkatan kapabilitas sumber daya manusia merupakan fondasi penting untuk mendukung keberlanjutan industri jalan tol di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan dalam Insight Talk 2025 dengan tema “Menguatkan Pilar Ekonomi Lewat Infrastruktur: Membangun Bisnis Jalan Tol Tangguh di Masa Volatilitas Perekonomian” yang diadakan Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) dan JSMR.

Ketua Umum HPJI, Hedy Rahadian menjelaskan bahwa penguatan bisnis jalan tol tidak hanya dapat diukur dari sisi investasi, tetapi juga harus ditopang dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang mampu mengelola infrastruktur secara efisien dan berkelanjutan.

"Kami memandang pentingnya peran SDM yang andal untuk memastikan keberlangsungan investasi jalan tol. Tanpa SDM yang adaptif dan kompeten, sulit bagi kita untuk menghadapi gejolak ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur," ujarnya.

Dia menambahkan secara keseluruhan, sesi panel memberikan wawasan yang komprehensif tentang berbagai aspek bisnis jalan tol. Diharapkan, pemahaman tersebut akan mendorong kolaborasi di antara para pemangku kepentingan untuk mencapai keberlanjutan bisnis jalan tol.

Sementara itu, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum, Rachman Arief Dienaputra, memaparkan mengenai kebijakan dan skema pembiayaan jalan tol di Indonesia dengan menekankan perlunya instrumen pendanaan jangka panjang yang dapat memperkuat kelayakan investasi.

Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Unsur Pemangku Kepentingan, Sony Sulaksono Wibowo, melanjutkan pembahasan dengan topik kebijakan jalan tol berbasis nilai tambah dan integrasi layanan, yang menurutnya menjadi kunci agar jalan tol dapat bersinergi dengan pembangunan wilayah dan mendukung daya saing nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro