Bisnis.com, JAKARTA — Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menghasilkan hingga 2.635 barel minyak per hari (BOPD) dalam uji produksi pertama Sumur LLE-5ST di Lapangan Lima, lepas pantai Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama menuturkan, keberhasilan pengeboran sumur LLE-5ST menambah potensi cadangan dari Lapangan Lima. Selain itu, keberhasilan tersebut juga mengukuhkan upaya perusahaan dalam mengejar tujuan produksi yang lebih tinggi.
"Capaian ini merupakan buah hasil dari kolaborasi dan kerja tim yang solid secara internal, dukungan para mitra kami dan tentunya dukungan pimpinan dan fungsi-fungsi terkait di SKK Migas," ujarnya melalui keterangan resmi dikutip Kamis (28/8/2025).
Pria yang akrab disapa Wira itu menyebut, target utama pengeboran adalah lapisan batuan LL-30 yang terdiri dari batupasir dari Formasi Main dan merupakan pengembangan minyak di area selatan Lapangan Lima.
Menurutnya, pengembangan ini merupakan tindak lanjut dari studi pemrosesan ulang data seismik dengan teknik Pre-Stack Depth Migration (PSDM). Hasilnya menunjukkan lapisan itu terbukti mengandung minyak dalam jumlah yang signifikan.
Wira berpendapat keberhasilan tersebut membuka potensi besar untuk pengembangan lebih lanjut di wilayah selatan Lapangan Lima.
Baca Juga
Dia menjelaskan, pengeboran sumur LLE-5ST merupakan hasil pengeboran ulang (sidetrack) dari sumur lama (LLE-5) yang sudah tidak aktif sejak 2012. Pengeboran dilakukan dengan teknik directional drilling (pengeboran berarah).
Teknik tersebut digunakan agar bisa menjangkau lapisan batuan bawah tanah yang masih potensial untuk menghasilkan minyak, meskipun lokasinya berada di wilayah yang belum banyak dieksploitasi sebelumnya.
Adapun pengeboran dibuat melengkung seperti huruf "J", yang memungkinkan mencapai reservoir di bawah tanah yang jauh dari titik awal pengeboran.
PHE ONWJ juga mencatatkan keberhasilan lain dalam uji produksi ini. Salah satunya, proses pengeboran yang memakan waktu 37 hari, jauh lebih singkat dari target 46,2 hari.
Selain itu, proyek ini berhasil selesai dieksekusi lebih cepat dari rencana awal di tahun 2026. Wira mengatakan, PHE ONWJ akan terus memantau produksi dari sumur ini dan melakukan optimasi teknis seperti menyesuaikan jumlah gas yang dimasukkan ke dalam sumur (gas lift) serta ukuran klep pengendali aliran (choke).
Menurutnya, hal itu bertujuan agar produksi minyak terus meningkat secara stabil, optimal dan efisien. Wira juga menegaskan komitmen PHE ONWJ untuk terus meningkatkan produksi dengan tetap menjaga keselamatan, keamanan, kecepatan, dan kualitas operasi.
"Insyaallah, produksi minyak dari lapangan ONWJ akan terus bertambah," katanya.