Bisnis.com, JAKARTA — Office of Chief Economist (OCE) Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2025 berada di kisaran 4,9%–5% secara tahunan (year on year/YoY). Proyeksi ini sedikit melandai dibandingkan kuartal II/2025 yang tumbuh 5,12% YoY.
Kepala Departemen Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Dian Ayu Yustina menjelaskan tren pelambatan ini sudah terantisipasi.
“Ada faktor musiman juga, di mana memang katalisnya atau aktivitas ekonomi ini cenderung meningkat di kuartal I dan kuartal II ya, ada periode Lebaran dan libur sekolah. Setelah itu mulai ada normalisasi,” ujarnya dalam forum Mandiri Economic Outlook Q3 2025 secara daring, Kamis (28/8/2025).
Diyu, sapaan Dian Ayu, menambahkan bahwa risiko terbesar berasal dari pelemahan kinerja ekspor, terutama akibat penerapan tarif resiprokal global yang mulai berlaku pada 7 Agustus 2025. Bank Mandiri, sambungnya, masih memantau dampaknya terhadap kinerja ekspor.
Selain itu, normalisasi belanja masyarakat usai libur sekolah. Berdasarkan Mandiri Spending Index (MSI), usai terjadi lonjakan belanja pada masa libur sekolah, terjadi tren penurunan beruntun dalam tiga pekan terakhir.
"Ini menjadi downside risk [risiko pelemahan] bagi pertumbuhan,” katanya.
Baca Juga
Meski demikian, Bank Mandiri melihat masih ada peluang penguatan dari sisi domestik. Percepatan realisasi belanja pemerintah di semester II dinilai bisa menjadi katalis positif.
“Belanja pemerintah ini harusnya bisa mendorong permintaan domestik ya, misalnya melalui bantuan sosial, melalui program-program, dan juga proyek-proyek infrastruktur. Jadi di situ katalisnya menurut kami ya,” jelas Diyu.
Adapun, Asmo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,96% secara tahunan (year on year/YoY) pada 2025. Angka itu lebih rendah dari target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2025 sebesar 5,2%.
Pada kuartal II/2025, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua sebesar 5,12% secara tahunan atau year on year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, menjelaskan bahwa produk domestik bruto atau PDB Indonesia atas dasar harga berlaku pada kuartal II/2025 mencapai Rp5.947 triliun. Lalu, PDB atas harga konstan mencapai Rp3.396,3 triliun.
"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 2/2025 bila dibandingkan dengan triwulan 2/2024 atau secara YoY tumbuh sebesar 5,12%," ujar Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (5/8/2025).