Bisnis.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) menyiapkan rekayasa arus penumpang untuk mengantisipasi kepadatan akibat demo buruh yang digelar Gedung DPR/MPR RI, Kamis.
"Rekayasa arus penumpang disiapkan bila terjadi kepadatan," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo di Jakarta, Kamis.
Ahmad mengatakan rekayasa itu berupa pengaturan jalur antrean, pembukaan gate manual tambahan, distribusi penumpang di peron, hingga kemungkinan penutupan sementara akses masuk tertentu serta evakuasi penumpang bila dibutuhkan.
Selain itu, MRT Jakarta juga telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi guna menjaga kelancaran pelayanan dan kenyamanan penumpang.
Langkah tersebut meliputi penambahan personel di beberapa stasiun, baik petugas keamanan maupun layanan pelanggan untuk memperkuat pengaturan keramaian (crowd management).
"Koordinasi intensif juga dilakukan dengan moda transportasi publik lainnya, dan instansi keamanan terkait," ucapnya.
Baca Juga
Kemudian, MRT Jakarta juga memastikan operasional kereta tetap berjalan normal sesuai jadwal reguler hari kerja pada jam sibuk adalah lima menit dan pada jam non-sibuk 10 menit.
Adapun pemantauan dilakukan secara intensif agar dapat segera merespons setiap perkembangan situasi di lapangan.
MRT Jakarta berkomitmen untuk memastikan layanan tetap kondusif, aman, dan nyaman bagi seluruh pengguna meskipun terdapat potensi peningkatan penumpang imbas situasi eksternal.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyiapkan sebanyak 4.531 personel gabungan untuk mengawal unjuk rasa kelompok buruh di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (28/8).
Ribuan personel itu terdiri atas 2.174 personel Polda Metro Jaya, 1.725 personel bawah kendali operasi (BKO) yang melibatkan unsur TNI AD, Marinir, Brimob Mabes, Den C, Kodim Jakarta, Kogas Sabhara, Satpol PP dan Dishub.