JAKARTA: Hanya dalam tempo 5 tahun, pasar kendaraan niaga tumbuh sangat pesat. Hingga akhir tahun ini, pertumbuhannya bahkan diprediksi bisa mencapai 144,3% dibandingkan dengan kondisi pada 2007.
Namun, kenaikan uang muka murni minimum pada 15 Juni dan pembatasan BBM bersubsidi pada tahun ini agaknya sangat dikhawatirkan pelaku usaha karena dapat menghambat pasar kendaraan niaga dan investasi.
Jika tak ada kebijakan yang kontraproduktif, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meyakini total pasar kendaraan niaga hingga akhir 2012 bisa mencapai 300.000 unit, atau 32% dari total target penjualan mobil nasional 940.000 unit.
Kondisi tersebut tentu sangat kontras jika dibandingkan dengan realisasi pada 2007 yang baru mencapai 122.805 unit. Perlahan tapi pasti, penjualan kendaraan niaga pada 2010 mencapai 222.588 unit dan naik lagi 30,94% pada 2011 menjadi 291.473 unit.
Pada Januari–April 2012, pasar kendaraan niaga diprediksi mencapai 105.617 unit, naik 16,63% dibandingkan dengan pasar pada Januari–April 2011 sebesar 90.559 unit.
Ketua Umum Gaikindo Sudirman M. Rusdi mengatakan ekspektasi pengusaha atas pasar otomotif pada awal 2012 cukup moderat menyusul adanya krisis ekonomi global yang dikhawatirkan dapat berdampak pada kekeringan likuiditas di Indonesia.
“Namun, sampai April ini, berbagai indikator makroekonomi masih sangat bagus sehingga penjualan mobil masih tetep tumbuh di atas perkiraan moderat. Pertumbuhan ini juga berlaku untuk segmen kendaraan niaga,” tuturnya kepada Bisnis hari ini. (sut)